kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan siap beroperasi dua bulan lagi


Selasa, 27 Februari 2018 / 20:59 WIB
KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan siap beroperasi dua bulan lagi
ILUSTRASI. Kawasan Ekonomi Khusus


Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK MBTK) di kawasan Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur dinyatakan siap beroperasi dalam dua bulan ke depan. Kesimpulan itu diambil dalam rapat yang dipimpin oleh Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kemko Perekonomian, Wahyu Utomo di Jakarta, Selasa, (27/2)

Wahyu Utomo yang juga sebagai Ketua Tim Pelaksana Dewan Nasional KEK menjelaskan, Gubernur Kalimantan Timur telah mengajukan perpanjangan waktu pembangunan KEK MBTK selama satu tahun dari batas waktu Oktober 2017. Tapi melihat progres pembangunan KEK MBTK, diperkirakan, dua bulan lagi KEK tersebut bisa diresmikan operasionalnya.

”Masa perpanjangan tidak perlu satu tahun penuh. Diperkirakan KEK MBTK sudah bisa beroperasi dua bulan lagi. Perkembangan ini akan kami sampaikan kepada Menko Ekonomi selaku Ketua Dewan Nasional KEK,” jelas Wahyu Utomo pada keterangan tertulisnya, Selasa (27/2).

Sekretaris Dewan Nasional KEK Enoh Suharto Pranoto menjelaskan tiga syarat beroperasinya KEK berdasarkan Pasal 12 ayat 1 Undang-Undang No. 39/2009 tentang KEK.

Pertama, memiliki kesiapan infrastruktur dan fasilitas kawasan seperti lahan, jalan, listrik, air, tempat pembuangan limbah, drainase, batas kawasan dan kantor administrasi.

Kedua, kelembagaan dan SDM yang meliputi Dewan Kawasan, Sekretariat Dewan Kawasan, Administrator, dan Badan Usaha Pengelola KEK itu sendiri. Ketiga, perangkat pengendalian administrasi yang meliputi sistem pelayanan perizinan, dan sistim pelayanan pengelolaan kawasan.

”Kami secara berkala melakukan monitoring dan evaluasi terhadap KEK MBTK. Memang saat ini masih ada beberapa syarat yang belum terpenuhi sehingga KEK MBTK belum bisa resmi beroperasi,” jelas Enoh.

Dia bilang, diantaranya soal lahan seluas 518 hektare yang belum disertifikasi. Lahan tersebut sebetulnya sudah dibebaskan dan dikuasai oleh Pemerintah Daerah bahkan telah dibangun beberapa infrastruktur dasar, tetapi hingga saat ini belum disertifikasi.

Enoh melanjutkan, dalam sistem perizinan memang masih ada beberapa yang belum selesai, yaitu pelimpahan kewenangan dari Kementerian Perdagangan dan BPKM kepada Kantor Administrator KEK MBTK. Beberapa fasilitas juga masih perlu disempurnakan seperti penyediaan listrik, sistem air limbah, pintu gerbang dan batas kawasan.

Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak menegaskan pihaknya siap menyelesaikan hal-hal yang belum optimal supaya KEK MBTK ini dapat beroperasi dalam waktu dua bulan ke depan. Dia berharap dioperasikannya KEK MBTK bisa jadi pemicu pembangunan industri di Kalimantan Timur.

”Dengan beroperasinya KEK MBTK, dapat memberikan kepercayaan kepada investor supaya tidak ragu lagi menanamkan modal di Kawasan itu,” jelas Awang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×