Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Pemerintah berencana mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus Lhokeseumawe, Daerah Istimewa Aceh. Sebab, kawasan itu memiliki industri yang potensial untuk dikembangkan, seperti pengolahan kertas dan pupuk.
Hari ini, presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas bersama Gubernur Aceh, dan sejumlah menteri terkait. Dalam rapat terbatas dan tertutup ini, pemerintah mulai mengurai sejumlah potensi dan permasalahan yang dihadapi dalam mengembangkan KEK Lhokseumawe.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarmo mengatakan, pengembangan masih terbentur komoditas pendukung industri utama. "Kalau untuk Pupuk, bahan bakunya gas sementara kalau untuk kertas kayu pinus," kata Rini, Jumat (7/8) di Istana Negara, Jakarta.
Nah, dua komoditas ini memang akan diusahakan berasal dari daerah sekitar. Misalnya untuk gas bisa saja disuplai dari LNG Arun. Namun sumber gas Arun saat ini memang sudah habis.
Rini sendiri mengaku belum mengajukan perusahaan BUMN untuk mensuplai kebutuhan industri di sana. Menurutnya, untuk saat ini akan mengoptimalkan sumberdaya yang ada di lingkungan sekitar Lhokseumawe.
Menteri Koordinator bidang perekonomian Sofyan Djalil mengatakan, KEK Lhokseumawe akan dibangun di wilayah seluas 3.000 hektar. pemerintah masih mengkaji untuk mensuplai keberadaan KEK tersebut.
Adapun Gubernur Aceh Zaini Abdullah mengatakan, pihaknya memang menuntut pemerintah yang pernah berjanji untuk mengembangkan KEK Lhokeseumawe. Ia berharap, perekonomian di Aceh bisa berkembang jika pemerintah mendorong investasi di tanah serambi mekah tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News