kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Kebijakan Wajib Jadi Peserta JKN Harus Diikuti Peningkatan Pelayanan


Minggu, 06 Februari 2022 / 22:19 WIB
Kebijakan Wajib Jadi Peserta JKN Harus Diikuti Peningkatan Pelayanan
ILUSTRASI. Petugas melayani peserta BPJS Kesehatan di Kantor Cabang Jakarta Barat, Senin (13/12/2021). Kebijakan Wajib Jadi Peserta JKN Harus Diikuti Peningkatan Pelayanan.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli

Pasalnya berdasarkan Undang-Undang SJSN, Timboel menyebut, dalam pasal 15 dengan jelas disebutkan bahwa peserta adalah orang yang mendaftar dan mendapat manfaat dari program tersebut.

Oleh karenanya Timboel memberikan usulan agar dapat diberlakukan sistem reimburse bagi peserta JKN yang melakukan perawatan medis di luar negeri. Dalam hal ini adalah PMI dan juga jamaah umroh.

Baca Juga: Dorong Kemandirian, DPR Dukung OMAI Fitofarmaka Masuk Formularium Nasional JKN

"Mungkin ini bisa diperlakukan misal PMI mendaftar bayar iuran. Kemudian pergi ke luar negeri di Malaysia lalu dia misal kena demam berdarah. Lalu tinggal tinggal lihat di Permenkes tentang INA-CBG's demam berdarah itu berapa, nanti bayar di sana, lalu nanti reimburse perawatannya," pungkasnya.

Namun pada dasarnya Timboel sangat mengapresiasi adanya Inpres No 1/2022 dalam optimalisasi pelaksanaan program JKN. Terutama dalam peningkatan kepesertaan dari program JKN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×