Reporter: Yudho Winarto | Editor: Tri Adi
JAKARTA. Pemanggilan terhadap dua harian nasional Kompas dan Seputar Indonesia oleh Mabes Polri, mendapat kencaman dari berbagai kalangan. Nada keras mengencam tindakan kepolisian datang dari kalangan pemuda.
Ray Rangkuti, dari Lingkar Madani, menilai pemanggilan dua harian nasional itu sebatas mencari-cari kesalahan semata. "Masih ada upaya untuk mengkriminalisasi lagi," kata Ray Rangkuti saat ditemui dalam acara Pernyataan Sikap Kaum Muda Indonesia di Kantor PP Muhammadiyah, Jumat (20/11). Menurutnya, untuk persoalan transkrip rekaman seharusnya polisi mempertanyakan itu pada Mahkamah Konstitusi yang memberikan putusan untuk membukan rekaman dalam sidang terbuka.
Adapun acara Pernyataan Sikap Kaum Muda Indonesia itu sendiri dipelopori sejumlah elemen pemuda, seperti Pemuda Muhammadiyah, PRD, Generasi Muda Khonghucu, Kabinet Indonesia Muda. Kaum muda itu.menyatakan rasa prihatin atas mandeknya reformasi hukum, kriminalisasi KPK, dan pertikaian antarpenegak hukum. Di samping itu, mereka juga menyerukan pengusutan skandal Bank Century Rp. 6,7 triliun dan memberhentikan semua pejabat negara yang terlibat didalamnya demi tegaknya hukum di Indonesia.
“Ke depan kita mengajak kepada seluruh rakyat Indonesia melakukan aksi antikorupsi se-dunia tanggal 9 Desember 2009," tegasnya. Salah satu aksi yang direncanakannya adalah menggalang tanda tangan untuk mendukung Presiden SBY agar segera merespon rekomendasi Tim Delapan. Pengumpulan tanda tangan tersebut akan dilakukan di Lapangan Senayan dan Monas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News