kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.063   79,31   1,14%
  • KOMPAS100 1.056   15,99   1,54%
  • LQ45 830   13,16   1,61%
  • ISSI 214   1,34   0,63%
  • IDX30 424   7,83   1,88%
  • IDXHIDIV20 510   8,47   1,69%
  • IDX80 121   1,88   1,59%
  • IDXV30 125   0,72   0,58%
  • IDXQ30 141   2,29   1,65%

Kata Jokowi soal capres


Selasa, 16 Juli 2013 / 10:56 WIB
Kata Jokowi soal capres
ILUSTRASI. Manfaat JHT akan diberikan kepada peserta BPJS Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) berusia 56 tahun.


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Beragam survei untuk mereka-reka siapa kandidat yang diminati atau setidaknya cukup dikenal publik untuk Pemilu Presiden 2014, terus saja menempatkan Joko Widodo sebagai pemuncak. Gubernur DKI Jakarta yang akrab disapa dengan Jokowi ini mengungguli deretan tokoh politik nasional, bahkan yang jauh lebih senior.

Salah seorang blogger di Kompasiana pernah menyebut Jokowi sebagai "media darling". Sifat dan sikap sederhana politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini dia sebut sebagai "modal" yang telah merebut perhatian media massa.

Lalu, apakah gubernur yang hobi blusukan  ini menanggapi segala hasil survei dengan berapi-api pula?

Data beragam wawancara yang dihimpun Kompas.com memperlihatkan tak pernah sekali pun Jokowi menyatakan ingin maju menjadi calon Presiden. Sebaliknya, dia pun tak pernah mengatakan tidak ingin mencalonkan diri menjadi Presiden.

Jawaban Jokowi selalu mengambang bila ditanya soal pencalonan Presiden. Misalnya, ketika suatu ketika ditanya apakah berminat menjadi calon Presiden pada 2014, dia menjawab, "Jadi capres? Wong dari dulu nggak pernah mikir lah (soal itu)." Jawaban itu dia sampaikan saat ditanya di Balaikota Jakarta pada 28 Mei 2013.

Pada hari berikutnya, 29 Mei 2013, pertanyaan lain terkait topik yang sama diajukan pada Jokowi. Dia disodori pertanyaan, siapa tokoh yang paling tepat mendampinginya, Jokowi lincah berkilah, "Paling enak sih ya dipasangkan sama istri saya."

Cuma makan pagi kok..

Dalam beberapa kesempatan, Jokowi pun sempat mengatakan urusan penentuan calon Presiden bukanlah porsi kewenangannya. Sebagai kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, dia mengatakan kewenangan itu ada di tangan ketua umum partai, Megawati Soekarnoputri.

Terpergok beberapa kali berkunjung ke rumah Megawati, Jokowi pun menolak kunjungannya ada kaitan dengan soal capres partai. "(Diundang) makan pagi kok (pertanyaannya) lari ke situ," tepis dia, Sabtu (15/6) di kediaman Megawati.

Barangkali saking kerapnya ditanya soal capres dan hasil survei, pada satu ketika Jokowi pun meminta dia tak "digosok-gosok" soal pencalonan menjadi presiden. Dengan tegas dia mengatakan "tidak" ketika ditanya apakah akan ada waktunya dia menjawab masalah pencalonan ini.

"Saya tidak mau digosok-gosok, digoda-goda, dikompor-kompori masalah itu. Konsentrasi saya masih banjir, rusun, macet, waduk," tegas Jokowi, di Jakarta, Kamis (27/6).

Orang kota, wajah ndeso

Namun, akhirnya ada juga survei yang menggelitik Jokowi berkomentar. Dia berkomentar atas survei yang mengatakan dia sebagai "orang ndeso yang berhasil merebut simpati masyarakat Indonesia".

"Tanyakan (pada) yang nyurvey. Saya itu bukan orang ndeso, tapi wajah ndeso. (Saya ini) orang kota. Beda lho, wajah ndeso sama orang ndeso," tegas Jokowi, Senin (15/7). Tetapi, itu saja jawabannya. (Fabian Januarius Kuwado/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×