Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
Ekonom Bank Permata Josua Pardede memandang, ini merupakan kebijakan yang tepat untuk mengurangi gap antara rate yang berasal dari kuotasi bank dan broker. Ini untuk memperlihatkan bahwa supply dan demand dollar AS di pasar domestik tetap seimbang.
"Juga agar pergerakan nilai tukar rupiah bisa menjadi lebih smooth," kata Josua kepada Kontan.co.id, Jumat (27/3).
Josua melanjutkan, di tengah tingginya ketidakpastian di pasar keuangan global yang tinggi ini, maka rate convergence betul diperlukan. Upaya ini juga dipandang diperlukan untuk mendorong bekerjanya mekanisme pasar yang efisien.
Baca Juga: Covid-19: Peringatan Dini Pasar Properti
Sementara itu, Peneliti Ekonomi Senior Institut Kajian Strategis (IKS) Universitas Kebangsaan RI Eric Sugandi melihat bahwa manfaat dari spread convergence ini adalah untuk memberikan kepastian nilai tukar rupiah bagi pelaku usaha. Sekaligus, ini juga bisa mengurang ikesempatan mleakukan transaksi spekulatif yang bisa menekan rupiah.
Ia menambahkan, bila spread yang terlalu lebar membuat para pelaku usaha bisa terpaksa beli valuta asing (valas) dengan kurs yang kurang bagus, apalagi kalau likuiditas valas sedang seret.
Dan bila spread yang ada kecil, maka para pelaku pasar bisa memiliki banyak pilihan bank yang menyediakan valas dengan rate yang lebih kompetitif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News