kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kasus suap proyek PON, KPK periksa PTPP dan ADHI


Selasa, 10 April 2012 / 19:08 WIB
Kasus suap proyek PON, KPK periksa PTPP dan ADHI
ILUSTRASI. Hanya Rp 2 jutaan, intip harga sepeda gunung Polygon Relic series terkini April 2021


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami keterlibatan sejumlah perusahaan pengembang, dalam dugaan suap pada proyek pembangunan venue untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 2012.

Menurut Juru Bicara KPK Johan Budi, hari ini, pihaknya memeriksa beberapa orang saksi dari PT Adhi Karya Tbk (ADHI) dan PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP). "Ya, hari ini penyidik KPK memeriksa enam orang saksi dari PT Adhi Karya, dan PT Pembangunan Perumahan," kata Johan Budi, Selasa (10/4).

Adapun pihak yang diperiksa sebagai saksi itu di antaranya lima orang dari pihak PTPP, dan satu orang dari ADHI.

Johan juga bilang, pemeriksaan dilakukan oleh penyidik di Riau, tempat dimana para saksi bekerja. Karyawan PT PP dan PT AK, yang diperiksa merupakan yang bertugas di daerah, dalam kaitan pelaksanaan pembangunan proyek PON di Riau.

Hingga saat ini, KPK sudah menetapkan empat orang tersangka dalam kasus ini. Dari empat tersangka, satu diantaranya berasal dari perusahaan konstruksi milik negara, yaitu staf PTPP, Rahmat Syahputra.

Tiga orang tersangka lagi diantaranya, dua orang anggota DPRD Riau, M. Faisal Aswan dan Moh Dunir, serta Kepala Seksi Pengembangan Sarana dan Prasarana Dispora Riau, Eka Dharma Putra.

Kasus ini bermula ketika, KPK menangkap basah Faisal Aswan ketika menerima duit sebesar Rp 900 juta. Duit itu diberikan agar DPRD Riau menyetujui penambahan anggaran proyek pembangunan venue lapangan tembak sebesar Rp 19 miliar, dari anggaran semula sebesar Rp 44 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×