kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.491.000   15.000   1,02%
  • USD/IDR 15.835   20,00   0,13%
  • IDX 7.196   61,44   0,86%
  • KOMPAS100 1.106   12,55   1,15%
  • LQ45 877   9,19   1,06%
  • ISSI 220   3,21   1,48%
  • IDX30 449   5,23   1,18%
  • IDXHIDIV20 541   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,64   1,31%
  • IDXV30 135   1,63   1,22%
  • IDXQ30 149   1,31   0,89%

Kasus Gagal Ginjal Akut Turun Drastis hingga 95% Sejak 5 Obat Sirup Ditarik


Senin, 31 Oktober 2022 / 03:53 WIB
Kasus Gagal Ginjal Akut Turun Drastis hingga 95% Sejak 5 Obat Sirup Ditarik
ILUSTRASI. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, Sejak pemerintah mengentikan peredaran 5 obat sirup, jumlah kasus gagal ginjal akut di Tanah Air menurun.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menurut Menteri Kesehatan (Menkes) Indonesia Budi Gunadi Sadikin, sejak pemerintah mengentikan peredaran 5 obat sirup yang mengandung cemaran etilen glikol (EG) dan melebihi ambang batas aman, jumlah kasus gagal ginjal akut di Tanah Air menurun. 

Menurut Budi, penurunan itu terjadi sekitar lebih dari 95%.

"Karena begitu obat (sirup) itu diberhentikan itu turunnya lebih dari 95% yang masuk ke rumah sakit," kata Menkes di GBK, Senayan, Jakarta, Minggu (30/10/2022). 

Ia mengatakan, dugaan utama penyebab gagal ginjal akut yang banyak terjadi pada anak-anak itu karena obat sirup yang mengandung etilen glikol melebihi ambang batas aman. Sebab, setelah diperiksa, obat sirup tersebut mengandung unsur kimia yang berbahaya.

"Penyebabnya kita sudah hampir kemungkinan besar ya, kemungkinannya tinggi sekali itu disebabkan oleh obat (sirup)," ucap dia.

Baca Juga: Menkes Angkat Bicara Soal Desakan Kasus Gagal Ginjal Akut Diusut Pidana

Lebih lanjut, ia menegaskan penurunan kasus gagal ginjal akut kini sudah cukup drastis. Ia menambahkan, Indonesia juga telah menerima obat untuk menangani pasien gagal ginjal akut yakni Fomepizole.

Obat Fomepizole itu, kata Budi, juga telah didistribusikan ke berbagai rumah sakit yang menangani pasien gagal ginjal akut.

"Sejak kita berhentikan sirup obat-obatan tersebut, turun drastis sekali kasus yang masuk rumah sakit rumah sakit. RSCM yang tadinya bisa masuk 4, 5 per hari, sudah beberapa hari ini kosong. Hanya kemarin aja masuk satu, tapi itu kenanya sudah lama di Labuan Bajo," ucap dia.

Diketahui, sebanyak 141 anak-anak meninggal dunia akibat kasus gagal ginjal akut. Setelah didalami, ditemukan ada 5 obat sirup yang diduga mengandung cemaran etilen glikol berlebihan sehingga menyebabkan kasus gagal ginjal akut pada anak.

Baca Juga: Fomepizole, Obat Gangguan Ginjal Akut Telah Tiba di Indonesia

Pemerintah pun menarik peredaran obat sirup tersebut. Berikut ini daftar obat yang sudah ditarik:

1. Termorex Sirup (obat demam)

Produksi PT Konimex Nomor izin edar DBL7813003537A1

Kemasan dus, botol plastik @60 ml.

2. Flurin DMP Sirup (obat batuk dan flu)

Produksi PT Yarindo Farmatama Nomor izin edar DTL0332708637A1

Kemasan dus, botol plastik @60 ml.

3. Unibebi Cough Sirup (obat batuk dan flu)

Produksi Universal Pharmaceutical Industries Nomor izin edar DTL7226303037A1

Kemasan dus, botol

plastik @60 ml.

Baca Juga: Kasus Menjadi 269, Ini Hotline yang Bisa Dihubungi Terjadi Gagal Ginjal Akut

4. Unibebi Demam Sirup (obat demam)

Produksi Universal Pharmaceutical Industries Nomor izin edar DBL8726301237A1

Kemasan dus, botol @60 ml.

5. Unibebi Demam Drops (obat demam)

Produksi Universal Pharmaceutical Industries Nomor izin edar DBL1926303336A1 Kemasan dus, botol @15 ml.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menkes: Sejak 5 Obat Sirup Ditarik, Kasus Gagal Ginjal Akut Turun Drastis"
Penulis : Rahel Narda Chaterine
Editor : Fabian Januarius Kuwado

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective [Intensive Boothcamp] Financial Statement Analysis

[X]
×