kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kasus Covid-19 Tambah 1.173 Per 16 Juni 2022, Waspadai Gejala Omicron BA.4 & BA.5 Ini


Jumat, 17 Juni 2022 / 05:00 WIB
Kasus Covid-19 Tambah 1.173 Per 16 Juni 2022, Waspadai Gejala Omicron BA.4 & BA.5 Ini


Sumber: covid19.go.id,Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Penambahan kasus Covid-19 baru dalam jumlah besar kembali terjadi pada Kamis 16 Juni 2022. Kenali gejala dan ciri-ciri Omicron BA.4 dan BA.5 yang menjadi penyebab peningkatan kasus Covid-19 baru di Indonesia belakangan ini.

Mengutip data Satgas Covid-19, ada tambahan 1.173  kasus baru infeksi virus corona pada Kamis (16/6). Dengan demikian, total menjadi 6.064.424 kasus positif Covid-19 sejak pandemi Covid-19 terjadi di Indonesia pada Maret 2022.

Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus Covid-19 bertambah 509 orang sehingga menjadi sebanyak 5.901.083 orang.

Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat Covid-19 di Indonesia bertambah 3 orang menjadi sebanyak 156.673 orang.

Jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia mencapai 6.668 kasus, bertambah 661 dari sehari sebelumnya.

Kasus baru Covid-19 di Indonesia mengalami peningkatan yang tajam pada pertengahan Juni 2022 ini. Dimulai hari Senin 13 Juni 2022, penambahan kasus Covid-19 di Indonesia sebanyak 591 kasus baru.

Lalu pada Selasa 14 Juni 2022, ada tambahan 930 kasus baru positif Covid-19 di Indonesia. Kemudian pada Rabu (14/6) ada tambahan 1.242 kasus baru Covid-19.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Bisa Tembus 20.000 Per Hari, Ini Ciri-Ciri Omicron BA.4 & BA.5

Mengutip Kompas.com, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia berpotensi terus meningkat dalam beberapa hari ke depan. Hingga Rabu, 15 Juni 2022, penambahan kasus Covid-19 di Indonesia per hari mencapai 1.242.

Diperkirakan, jumlah kasus Covid-19 akan terus naik hingga mencapai puncak kasus harian Covid-19 sebagai akibat penularan subvarian BA.4 dan BA.5 di level 20.000 per hari. Hal ini berdasarkan analisis perbandingan dengan puncak kasus harian akibat penularan varian Delta dan varian Omicron.

"Jadi kalau kita Delta dan omicron puncaknya di 60.000 kasus sehari, kira-kira nanti ya estimasi berdasarkan data di Afrika Selatan mungkin puncaknya kita di 20.000 per hari karena kita pernah sampai 60.000 per hari paling tinggi," ujar Budi di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (16/6/2022).

"Jadi kita amati di Afrika Selatan sebagai negara pertama yang BA.4 dan BA.5 masuk puncaknya itu sepertiga dari puncaknya Omicron atau Delta sebelumnya," kata dia.

Namun, Budi mengungkapkan, perlu dilihat fatality rate atau tingkat kematian akibat penularan dua subvarian baru ini. Menurut dia, fatality rate akibat BA.5 dan BA.4 jauh lebih rendah dibandingkan kematian akibat varian Delta dan varian Omicron. "Mungkin 1/12 atau 1/10 dari Delta dan Omicron, jadi kita percaya bahwa nanti akan ada kenaikan kira-kira maksimalnya mungkin 20.000 per hari gitu," ujar Budi.

"Yakni 1 bulan sesudah diidentifikasi jadi sekitar minggu ketiga, minggu ke-4 Juli dan kemudian nanti akan turun kembali," kata dia.

Ciri-ciri dan gejala Covid-19 Omicron BA.4 dan BA.5

Kompas.com memberitakan, di dunia sudah ditemukan 6.903 sekuens subvarian BA.4 sebanyak melalui GISAID dari 58 negara. Afrika Selatan, Amerika Serikat, Inggris, Denmark, dan Israel merupakan negara yang melaporkan kasus terbanyak subvarian BA.4.

Sementara itu, subvarian Omicron BA.5 telah dilaporkan sebanyak 8.687 sekuens dari 63 negara, dengan lima negara dengan kasus terbanyak yakni Amerika Serikat, Portugal, Jerman, Inggris, dan Afrika Selatan.

Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman menjelaskan, kedua subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 ini dapat menginfeksi hampir semua orang, baik yang telah mempunyai bekal antibodi maupun belum. Bahkan yang sudah mendapatkan 3 dosis juga bisa terinfeksi, meski gejala yang ditimbulkan akan berbeda.

Menurut Dicky, subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 memiliki kemampuan reinfeksi atau menginfeksi ulang, lanjut dia, yang meskipun pernah terinfeksi oleh subvarian BA.1, BA.2, BA.3, atau Delta, virus masih bisa menyebabkan infeksi ulang.

Menurut Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Erlina Burhan, tingkat keparahan gejala Covid-19 Omicron BA.4 dan BA.5 sama dengan subvarian Omicron sebelumnya.

Gejala dan ciri-ciri Omicron cenderung lebih ringan ketimbang infeksi virus corona SARS-CoV-2 Delta dan varian pendahulu Omicron lainnya. Hal ini tak lepas dari vaksinasi Covid-19 dan infeksi alami.

Menurut Erlina, dari laporan sementara, penderita Covid-19 Omicron BA.4 dan BA.5 sebagian besar tidak bergejala dan merasakan gejala ringan. Hanya satu penderita Covid-19 Omicron BA.5 yang merasakan gejala sedang.

Gejala dan ciri-ciri infeksi subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 adalah sebagai berikut:

  • Tidak bergejala
  • Sakit tenggorokan
  • Badan pegal
  • Demam
  • Batuk
  • Sakit kepala
  • Badan lemas
  • Mual atau muntah
  • Sakit perut
  • Sesak napas

Itulah perkembangan kasus Covid-19 hingga 16 Juni 2022 serta ciri-ciri dan gejala Omicron BA.4 dan BA.5. Mari tingkatkan lagi kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19 Omicron BA.4 dan BA.5.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×