kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.742.000   28.000   1,63%
  • USD/IDR 16.354   42,00   0,26%
  • IDX 6.516   -131,79   -1,98%
  • KOMPAS100 926   -15,28   -1,62%
  • LQ45 727   -11,27   -1,53%
  • ISSI 204   -5,48   -2,62%
  • IDX30 379   -5,12   -1,33%
  • IDXHIDIV20 454   -6,82   -1,48%
  • IDX80 105   -1,64   -1,53%
  • IDXV30 108   -1,53   -1,40%
  • IDXQ30 124   -1,87   -1,49%

Kasus Covid-19 di DKI Jakarta, Banten, dan Bali Masuk Level 4, Artinya Apa?


Rabu, 16 Februari 2022 / 14:52 WIB
Kasus Covid-19 di DKI Jakarta, Banten, dan Bali Masuk Level 4, Artinya Apa?
ILUSTRASI. Juru bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi. Kemenkes menyebutkan, kasus Covid-19 di DKI Jakarta, Banten, dan Bali masuk dalam Level 4. Artinya apa?


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan, kasus Covid-19 di DKI Jakarta, Banten, dan Bali masuk dalam Level 4.

"Artinya, lebih dari 150 kasus per 100.000 penduduk per minggu," kata juru bicara Vaksinasi Kemenkes Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers, Rabu (16/2).

Dan, dia mengingatkan, kemungkinan semua wilayah di Indonesia mengalami peningkatan kasus Covid-19 di beberapa hari ke depan. 

Tapi, itu tergantung upaya dalam menekan upaya penularan virus corona, mulai meningkatkan protokol kesehatan, tracing, dan vaksinasi, hingga isolasi mandiri.

Saat ini, Nadia mengungkapkan, peningkatan kasus mingguan Covid-19 mencapai 68% dibanding sebelum penyebaran varian Omicron. 

Baca Juga: Kasus Son of Omicron Mendaki, Mendominasi di 10 Negara Ini termasuk Brunei

Varian Omicron menjadi pemicu tingginya kasus Covid-19 di Indonesia. Dan kini, Omicron sudah mendominasi varian virus corona yang bersirkulasi di masyarakat kita. 

Dia mengungkapkan, kasus varian Omicron secara nasional mencapai 98% dari total kasus Covid-19 di Indonesia. 

"Penularan Omicron yang jauh lebih cepat, 4 hingga 5 kali dari Delta, sehingga semakin banyak orang terinfeksi, baik tidak bergejala maupun bergejala," ujar Nadia.

Bahkan, orang yang sudah divaksinasi lengkap tetap bisa terinfeksi Omicron, tapi memiliki gejala ringan atau tidak bergejala. "Jadi, vaksinasi harus dibarengi kepatuhan protokol kesehatan," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×