Reporter: Nur Ramdhansyah A | Editor: Edy Can
JAKARTA. Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menyentil kebijakan Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan yang akan membuka lahan pertanian baru seluas 100.000 hektare di Kalimantan Barat. Dia menilai, pembukaan lahan pertanian baru itu akan memakan waktu yang lama.
Kalla memperkirakan, pembukaan lahan itu bisa mencapai waktu 10 tahun. "Nah, selama 10 tahun itu kita tetap saja impor beras dari negara lain," katanya dalam sambutan peluncuran buku mantan Direktur Utama Bulog Mustafa Abubakar, Senin (15/10).
Kalla menyarankan sebaiknya pemerintah mengoptimalkan lahan yang sudah ada. Menurutnya, produktivitas lahan yang ada masih tinggi.
Lagi pula, Kalla mengatakan, lahan di Kalimantan tidak cocok untuk lahan pertanian. Menurutnya, lahan di pulau tersebut lebih baik digunakan sebagai lahan bagi industri.
Selain itu, Kalla beralasan, pembukaan lahan bagi industri menyerap tenaga kerja lebih besar ketimbang pertanian. "Bayangkan saja, 1 hektare sawah paling hanya bisa menyerap beberapa tenaga kerja. Kalau buka lahan industri sebesar 1 hektare bisa menyerap tenaga kerja sampai 300 orang toh," ujarnya.
Seperti diketahui, Dahlan sudah berencana membuka lahan pertanian seluas 100.000 hektare di Kalimantan Barat. Sebelumnya, pembukaan lahan akan dilakukan di Kalimantan Timur namun batal karena lahan yang dijanjikan tak kunjung ada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News