kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.859   -120,00   -0,76%
  • IDX 7.478   -13,75   -0,18%
  • KOMPAS100 1.157   -1,90   -0,16%
  • LQ45 916   -3,66   -0,40%
  • ISSI 227   0,76   0,33%
  • IDX30 472   -2,98   -0,63%
  • IDXHIDIV20 569   -3,58   -0,62%
  • IDX80 133   -0,18   -0,13%
  • IDXV30 141   0,46   0,33%
  • IDXQ30 158   -0,66   -0,41%

Kalla sentil pembukaan 100.000 hektare lahan


Senin, 15 Oktober 2012 / 11:49 WIB
Kalla sentil pembukaan 100.000 hektare lahan
ILUSTRASI. Cara mudah download sertifikat vaksin Covid-19 yang kini jadi syarat mall


Reporter: Nur Ramdhansyah A | Editor: Edy Can


JAKARTA. Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menyentil kebijakan Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan yang akan membuka lahan pertanian baru seluas 100.000 hektare di Kalimantan Barat. Dia menilai, pembukaan lahan pertanian baru itu akan memakan waktu yang lama.

Kalla memperkirakan, pembukaan lahan itu bisa mencapai waktu 10 tahun. "Nah, selama 10 tahun itu kita tetap saja impor beras dari negara lain," katanya dalam sambutan peluncuran buku mantan Direktur Utama Bulog Mustafa Abubakar, Senin (15/10).

Kalla menyarankan sebaiknya pemerintah mengoptimalkan lahan yang sudah ada. Menurutnya, produktivitas lahan yang ada masih tinggi.

Lagi pula, Kalla mengatakan, lahan di Kalimantan tidak cocok untuk lahan pertanian. Menurutnya, lahan di pulau tersebut lebih baik digunakan sebagai lahan bagi industri.

Selain itu, Kalla beralasan, pembukaan lahan bagi industri menyerap tenaga kerja lebih besar ketimbang pertanian. "Bayangkan saja, 1 hektare sawah paling hanya bisa menyerap beberapa tenaga kerja. Kalau buka lahan industri sebesar 1 hektare bisa menyerap tenaga kerja sampai 300 orang toh," ujarnya.

Seperti diketahui, Dahlan sudah berencana membuka lahan pertanian seluas 100.000 hektare di Kalimantan Barat. Sebelumnya, pembukaan lahan akan dilakukan di Kalimantan Timur namun batal karena lahan yang dijanjikan tak kunjung ada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×