kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.191.000   16.000   0,74%
  • USD/IDR 16.742   -34,00   -0,20%
  • IDX 8.099   58,67   0,73%
  • KOMPAS100 1.123   8,34   0,75%
  • LQ45 803   6,91   0,87%
  • ISSI 282   2,37   0,85%
  • IDX30 422   3,62   0,87%
  • IDXHIDIV20 480   0,21   0,04%
  • IDX80 123   1,39   1,14%
  • IDXV30 134   0,51   0,38%
  • IDXQ30 133   0,20   0,15%

Kalah gugat Jusuf Kalla, Robert Tantular ajukan banding


Senin, 13 Desember 2010 / 15:22 WIB
Kalah gugat Jusuf Kalla, Robert Tantular ajukan banding
ILUSTRASI. Perawatan rutin menara PT Tower Bersama Infrastructure


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can

JAKARTA. Robert Tantular belum menyerah menggugat mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Setelah kalah di pengadilan tingkat pertama, bekas pemilik Bank Century ini mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Jakarta.

Robert telah menyerahkan memori banding, hari ini (13/12). Pengacara Robert, Pujiati, mengatakan, pihaknya dengan putusan majelis hakim yang menolak gugatannya. Selain itu, dia menilai majelis hakim juga tidak mempertimbangkan seluruh alat bukti dan fakta hukum yang terungkap dipersidangan. "Sebut saja saksi fakta yang akan menerangkan tentang terjadi pengisoliran di tahanan Bareskrim ditolak tanpa alasan," katanya.

Pujiati juga tidak sependapat soal pertimbangan terkait tindakan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla selaku acting Presiden yang memberikan perintah kepada Kapolri untuk melakukan penangkapan terhadap Robert Tantular sebagai bentuk pelaksanaan tugas dan tanggungjawab konstitusional. "Presiden dan Wakil Presiden lembaga eksekutif. Itu (penangkapan) seharusnya kewenangan lembaga yudikatif," jelasnya.

Sebelumnya majelis hakim yang diketuai Dehel K Sandan menolak gugatan Robert Tantular. Dalam pertimbangannya, majelis hakim berpendapat Robert Tantular tidak dapat membuktikan dalil gugatannya terhadap perbuatan melawan hukum yang dilakukan Jusuf Kalla. Dia menuduh Jusuf Kalla telah menyalahgunakan kekuasaan dengan memerintahkan Kapolri menangkap dirinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×