kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Kadin minta harga BBM dinaikkan demi bangun rel KA


Senin, 27 Januari 2014 / 22:49 WIB
Kadin minta harga BBM dinaikkan demi bangun rel KA
ILUSTRASI. Aturan pembatasan pembelian Pertalite ditargetkan rampung bulan ini. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto berharap agar pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Tujuannya agar bisa membangun infrastruktur untuk memajukan perekonomian negara.

Suryo menjelaskan anggaran untuk BBM bersubsidi sebesar Rp 300 triliun. Jika anggaran tersebut dihapus dari APBN, bisa dialokasikan untuk pembangunan rel kereta api diatas laut yang menghubungkan Jakarta ke Surabaya

"Bangun kereta api cepat biayanya Rp 200 triliun, setahun kita habiskan 300 triliun," ujar Suryo di kantor pusat Kadin, Jakarta, Senin (27/1).

Menurut Suryo, pemerintah harus memiliki rencana jangka panjang yang baik untuk memajukan infrastruktur negara daripada memberikan subsidi BBM. Dengan adanya kereta api di atas laut, Suryo yakin lebih berguna memajukan bangsa daripada masyarakat dimanjakan oleh BBM bersubsidi.

"Kegiatan dampak ekonomi yang luar biasa, pembangunan kereta api ke Surabaya lebih cepat 200 km/jam, dalam waktu 4 jam," ujar Suryo.

Lebih lanjut Suryo menjelaskan, tanpa infrastruktur, negara Indonesia sulit berkembang. Dalam hal ini semua konektifitas dan distribusi barang dan jasa masih sangat kekurangan pembangunan infrastruktur.

"Ini harus jadi prioritas kita, ada proyek infrastruktur sangat krusial yang harus mendapatkan prioritas," ujar Suryo. (Adiatmaputra Fajar Pratama)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×