kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kadin: Komitmen investasi kelistrikan RI-China tidak akan terhambat wabah corona


Selasa, 11 Februari 2020 / 19:48 WIB
Kadin: Komitmen investasi kelistrikan RI-China tidak akan terhambat wabah corona
ILUSTRASI. Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Hubungan Internasional Shinta W. Kamdani. (Kontan/Lidya Yuniartha)


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia menjalin banyak kongsi bisnis dengan China dengan nilai investasi yang besar. Adapun proyek penting di sektor kelistrikan yang menggandeng Tiongkok jadi perhatian khusus karena khawatir tersendat dampak wabah virus corona. 

Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani menjelaskan Seharusnya dari segi komitmen investasinya tidak masalah atau ada perubahan yang signifikan ke proyek kelistrikan.  

Baca Juga: Ini kata pengamat soal dampak wabah virus corona ke sektor tambang

"Pasalnya, proyek investasi power plant Indonesia-China merupakan bagian dari kerjasama bilateral dalam rangka belt and road initiative," jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (11/2). 

Bahkan Shinta mengungkapkan China sering menyatakan bahwa semua kerjasama belt road intiative adalah prioritas kerjasama mereka yang mereka jamin komitmen pelaksanaannya meskipun ada perang dagang dan perlambatan ekonomi di negaranya. 

Namun, Shinta tidak menampik bahwa tetap ada dampak dari wabah corona proyek yang dijalankan Indonesia dan China. 

Shinta menjelaskan kerjasama investasi power plant ini sebagian besar kontraknya menggunakan sumber dari China baik dalam bentuk bahan baku, modal hingga tenaga ahli. Adanya wabah ini, akan terjadi sedikit disrupsi dalam pelaksanaan pembangunan proyek power plant di Indonesia yang diinvestasikan China. 

Baca Juga: Menkes: Belum ada virus corona terdeteksi harusnya bersyukur

Shinta memberi gambaran, tenaga ahli yang terkena dampak pelarangan berpergian (travel banned)  Indonesia-China akan terganggu untuk meneruskan pekerjaannya.

Contoh lain, proyek akan mengalami gangguan akibat  keterlambatan bahan pembangunan power plant yang harus diimpor dari China karena karantina dan pembatasan produksi serta pergerakan logistik. 

"Jadi, distrupsi-nya hanya sebatas pada realisasi investasinya (secara teknis) karena travel ban dan gangguan supply chain dari China. Ini pun kami proyeksikan akan kembali normal begitu wabah mereda," Kata Shinta. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×