Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo
Shinta menjelaskan kerjasama investasi power plant ini sebagian besar kontraknya menggunakan sumber dari China baik dalam bentuk bahan baku, modal hingga tenaga ahli. Adanya wabah ini, akan terjadi sedikit disrupsi dalam pelaksanaan pembangunan proyek power plant di Indonesia yang diinvestasikan China.
Baca Juga: Menkes: Belum ada virus corona terdeteksi harusnya bersyukur
Shinta memberi gambaran, tenaga ahli yang terkena dampak pelarangan berpergian (travel banned) Indonesia-China akan terganggu untuk meneruskan pekerjaannya.
Contoh lain, proyek akan mengalami gangguan akibat keterlambatan bahan pembangunan power plant yang harus diimpor dari China karena karantina dan pembatasan produksi serta pergerakan logistik.
"Jadi, distrupsi-nya hanya sebatas pada realisasi investasinya (secara teknis) karena travel ban dan gangguan supply chain dari China. Ini pun kami proyeksikan akan kembali normal begitu wabah mereda," Kata Shinta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News