Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Arsjad Rasjid, mengungkapkan bahwa Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 12 Tahun 2023 tentang Pemberian Perizinan Berusaha, Kemudahan Berusaha, dan Fasilitas Penanaman Modal bagi Pelaku Usaha di Ibu Kota Nusantara (IKN) diharapkan dapat membuka peluang bisnis baru bagi para pelaku usaha.
Menurut Arsjad, dengan adanya fasilitas yang dijanjikan dalam PP tersebut, diharapkan pengusaha akan lebih mudah dalam membangun usaha baru di IKN.
"Dengan adanya peraturan ini, pelaku usaha di dalam negeri akan lebih mudah bersaing secara global, terutama dalam aspek keberlanjutan," ujar Arsjad dalam sambutannya pada acara Sosialisasi Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2023, pada hari Selasa (23/5).
Baca Juga: Bantu Masyarakat Berpenghasilan Rendah, Pemerintah Siapkan Hunian Layak & Bersubsidi
Dia juga menyambut dengan gembira fasilitas yang diberikan kepada para investor dalam PP tersebut. Harapannya, PP ini dapat membantu mengurangi hambatan bagi para investor yang ingin masuk ke IKN.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Otoritas Ibu Kota Nusantara, Bambang Susantono, menjelaskan bahwa semua fasilitas tersebut akan dilayani melalui mekanisme perizinan OSS plus yang terintegrasi.
Berdasarkan serangkaian kebijakan ini, usaha di IKN akan didukung dengan super tax deduction, tax holiday, pembebasan bea masuk, dan Pajak Dalam Rangka Impor (PDRI). Dengan kemudahan tersebut, Otoritas IKN berharap pembangunan IKN di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, dapat berjalan dengan cepat dan berkelanjutan hingga tahun 2045.
Dalam kurun waktu tersebut, IKN akan menjadi kota futuristik yang menawarkan prospek bisnis kelas global. Diketahui bahwa hanya 20% dari total anggaran IKN yang akan didanai oleh APBN.
Baca Juga: Aturan Turunan UU IKN Dinilai Bisa Tarik Minat Investasi ke IKN
"Sisanya merupakan partisipasi swasta, termasuk investasi langsung, kemitraan antara pemerintah dan swasta (public-private partnership), pembiayaan kreatif seperti crowd funding dan carbon trading, filantropi, dan sebagainya," jelasnya.
Pemerintah hanya akan membangun fasilitas vital yang dapat memicu efek pengganda. Saat ini, pembangunan jalan tol IKN-Balikpapan sedang berlangsung, yang diharapkan akan mempersingkat waktu perjalanan dari 1,5 jam menjadi sekitar 30-40 menit.
Selain itu, bendungan Sepaku-Semoi telah selesai dibangun dan siap untuk menyuplai air baku ke IKN. Di kawasan inti pusat pemerintahan IKN, pembangunan akses jalan terus dilakukan, dan sebagian bahkan sudah mulai digunakan saat ini untuk pengangkutan logistik pembangunan.
Baca Juga: Ciputra Berkomitmen Membangun Properti Seluas 300 Hektar di IKN
Sementara itu berbagai gedung vital masih berjalan, seperti Istana Presiden dan kantor bersama kementerian koordinator, serta perumahan pejabat negara.
“Pada tahap pertama, ada sekitar 300 paket investasi yang siap ditawarkan pada para investor, termasuk penyediaan sarana dan prasarana di bidang perumahan, transportasi, dan energi,” imbuh Bambang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News