kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.534.000   17.000   1,12%
  • USD/IDR 15.920   -50,00   -0,32%
  • IDX 7.465   11,46   0,15%
  • KOMPAS100 1.135   -0,58   -0,05%
  • LQ45 891   0,04   0,00%
  • ISSI 228   1,25   0,55%
  • IDX30 457   0,31   0,07%
  • IDXHIDIV20 549   2,31   0,42%
  • IDX80 130   -0,08   -0,06%
  • IDXV30 133   -0,46   -0,35%
  • IDXQ30 151   0,43   0,29%

Kadin Dorong Pemberian Insentif Fiskal Pada Industri Otomotif


Rabu, 11 Desember 2024 / 13:40 WIB
Kadin Dorong Pemberian Insentif Fiskal Pada Industri Otomotif
ILUSTRASI. Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Indonesia Periode 2024-2029, Anindya Bakrie. Kadin Indonesia mendorong pemberian insentif fiskal bagi industri otomotif guna memperkuat Indonesia sebagai tempat investasi.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendorong pemberian insentif fiskal bagi industri otomotif guna memperkuat Indonesia sebagai tempat investasi. 

Hal itu diungkapkan oleh Kadin Indonesia, Anindya Bakrie dalam pertemuan Link and Match bersama Kementerian Perindustrian di Jakarta, Selasa (10/12). 

"Kadin sangat mendukung insntif fiskal bagi industri otomotif," kata Anindya melalui keterangan tertulisnya. 

Anindya juga mengapresiasi pemerintah yang sudah memberikan insentif bagi industri yang meraih Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada level tertentu. Walau begitu, menurutnya Kementerian Keuangan perlu memberi isentif fiskal tambahan untuk mendongkrak industri otomotif tanah air. 

Baca Juga: Industri Petrokimia Masih Tertekan Produk Impor​

ya juga mengungkapkan potensi transaksi dari Agen Pemegang Merek (APM) tingkat 1 atau tier 1 dari industri komponen otomotif yang bisa mencapai Rp 130 miliar per tahun. 

"Jumlah daripada APM tier 1 28 dan 57 IKM kalau tidak salah, sedangkan transaksinya hampir Rp 130 miliar per tahun," urai Anindya. 

Sebagai wadah dunia usaha dan memiliki jaringan terhadap seluruh perusahaan termasuk koperasi di Tanah Air, Anindya mengajak untuk memanfaatkan pertemuan bisnis atau Link and Match untuk meningkatkan industri komponen otomotif. 

"Karena memang Kadin ini, bukan saja membantu dari sisi usulan dan kebijakan, tapi mempunyai juga kaki tangan sampai kepada provinsi, ada 38 provinsi. Jadi hal-hal seperti ini sangat, kami sambut baik," ungkapnya. 

Sebagai tambahan informasi, dalam acara Link and Match yang di inisiasi oleh Kementerian Perindustrian ini juga menghasilkan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) secara simbolis antara 28 APM tier 1 dan 57 IKM. 

Kemudian, Link and Match sebelumnya pada November 2022 juga sempat menghasilkan MoU antara 16 APM tier 1 dan 32 IKM dengan nilai realisasi potensial omzet sebesar Rp 115 miliar. 

Baca Juga: Banjir Semarang Rugikan Rp 1,5 Triliun, Milyaran Rupiah Pun Terkuras Agar Selamat

Selanjutnya: Polisi Korea Selatan Gerebek Kantor Presiden Yoon Terkait Deklarasi Darurat Militer

Menarik Dibaca: 12 Pilihan Jus yang Efektif Menurunkan Kadar Gula Darah Tinggi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×