kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kadin dorong industrialisasi berbasis agroindustri


Selasa, 05 November 2019 / 10:29 WIB
Kadin dorong industrialisasi berbasis agroindustri
ILUSTRASI. Pekerja memilih bibit tanaman cabai


Reporter: Abdul Basith | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendorong industrialisasi berbasis agroindustri.

Hal itu untuk menjamin ketahanan pangan Indonesia ke depan. Agroindustri akan membantu meningkatkan produktivitas dan daya saing pertanian.

"Strategi industrialisasi berbasis agroindustri perlu dipersiapkan dengan matang," ujar Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Agribisnis, Pangan dan Kehutanan Franky O. Widjaja saat membuka Rapat Koordinasi Nasional, Selasa (5/11).

Daya saing juga akan mendorong ekspor bagi produk pertanian Indonesia. Pengolahan hasil industri pertanian hingga barang jadi akan memberikan nilai tambah bagi produk pertanian.

Baca Juga: Menabur benih keuntungan dari hijaunya arena berkebun

Peningkatan produksi juga berkaitan dengan bibit. Perlu ketersediaan bibit unggul dengan produksi besar untuk menjamin produksi pertanian terjaga.

Bibit dan benih bersertifikat yang masih sangat terbatas. Franky bilang itu akan berakibat pada harga yang cukup mahal dan banyaknya impor bibit untuk memenuhi kekurangan pasokan.

Payung kebijakan yang mengatur tentang pembibitan dan perbenihan komoditas pangan secara nasional juga diperlukan agar dapat terkoordinasi. Mulai dari pengadaan, pendistribusian, penyimpanan hingga cara menanamnya.

Pemerintah juga perlu menumbuhkembangkan industri bibit dan perbenihan dengan memberikan insentif khusus. Pasalnya bibit dan benih impor dinilai tidak sesuai dengan pertanian Indonesia.

Sementara itu Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pengolahan Makanan dan Industri Peternakan Juan Permata Adoe menekankan pentingnya pertumbuhan investasi di subsektor pangan. Hal itu dapat menciptakan nilai tambah keuntungan bagi petani dan peternak.

Data Kementerian Perindustrian menyebutkan sektor makanan menjadi penyumbang utama penanaman modal dalam negeri (PMDN) senilai Rp 7,1 triliun. 
Tidak hanya dalam negeri, industri makanan juga menjadi kedua terbesar penanaman modal asing (PMA) senilai US$ 376 juta pada kuartal I-2019.

Baca Juga: Gapki dukung pemerintah menindak pelaku karhutla

“Kita harapkan investasi di sektor pangan terus tumbuh, tentunya ini perlu didorong dengan kebijakan fiskal dan insentif yang baik,” kata Juan.

Investasi juga perlu didorong dengan infrastruktur pembiayaan bagi sektor pertanian. Perlu skema pembiayaan yang lebih kompetitif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×