Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Khomarul Hidayat
Shinta memproyekskani kinerja ekonomi sepanjang PSBB akan turun namun sedikit lebih baik dari April dan Mei. Hal ini dikarenakan berbagai asumsi, mulai dari pelaksanaan PSBB yang lebih lancar, sebagian besar pelaku usaha sudah melakukan transisi ke online trading dan remote working secara maksimal dan terbiasa melaksanakannya, serta kinerja ekspor tetap tumbuh positif tanpa hambatan sepanjang PSBB.
Namun, bila asumsi tersebut berubah maka proyeksi pertumbuhan kinerja juga akan berubah ke arah yang lebih negatif.
Shinta mengatakan, proyeksi tersebut tidak berlaku ke beberapa sektor yang kemungkinan akan mati total atau kinerjanya mendekati nol seperti sektor retail, angkutan massal dan sektor jasa pada umumnya selain sektor-sektor jasa yang sifatnya fasilitas publik yang diizinkan beroperasi sepanjang PSBB.
Meski begitu, pelaku usaha akan terus berupaya untuk tetap bertahan. Menurutnya, akan dilakukan transisi ke ke remote working, online trading, dan memaksimalkan pemanfaatan stimulus-stimulus pemerintah atau meminta dispensasi untuk beroperasi kepada pemda sesuai dengan kebutuhan kinerjanya.
"Yang jelas, pelaku usaha akan lebih fokus pada segala upaya untuk efisiensi beban-beban operasi, menjaga kelancaran cashflow dan receivables serta mencari capital baru yang risiko capital injection-nya masih acceptable bagi perusahaan," kata Shinta.
Selanjutnya: Ekonom : Indeks Manufaktur Indonesia bisa turun di bawah level 50 akibat PSBB Jakarta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News