CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.899   -39,00   -0,25%
  • IDX 7.129   -85,71   -1,19%
  • KOMPAS100 1.091   -11,54   -1,05%
  • LQ45 870   -6,00   -0,69%
  • ISSI 215   -3,57   -1,64%
  • IDX30 446   -2,19   -0,49%
  • IDXHIDIV20 538   -1,08   -0,20%
  • IDX80 125   -1,34   -1,06%
  • IDXV30 135   -0,47   -0,34%
  • IDXQ30 149   -0,62   -0,42%

Kabinet Kerja jilid 2, ini harapan Asosiasi Kimia Dasar Anorganik Indonesia (Akida)


Jumat, 18 Oktober 2019 / 23:00 WIB
Kabinet Kerja jilid 2, ini harapan Asosiasi Kimia Dasar Anorganik Indonesia (Akida)
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) bersiap untuk berfoto bersama sebelum acara silaturahmi kabinet kerja di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (18/10/19). Silaturahmi itu juga merupakan ajang perpisahan presiden, wakil pres


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024 tinggal menghitung hari. Persiapan terlihat di berbagai lini, di luar persiapan pelantikan pasangan Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin ada satu hal yang cukup mencuri perhatian. Siapa saja yang akan mengisi Kabinet Kerja Jilid 2 menjadi informasi yang ditunggu masyarakat tak terkecuali para pengusaha.

Asosiasi Kimia Dasar Anorganik Indonesia (Akida) misal, sang Ketua yaitu Michael Susanto Pardi menyampaikan, ia berharap kabinet kerja yang baru mampu bekerja lebih keras dan memberikan perhatian lebih kepada industri dalam negeri. Lebih lagi ia menyebut agar antara kementerian terjadi keselarasan dan harmonisasi regulasi serta kebijakan.

Baca Juga: Hipmi berharap menteri kabinet kerja jilid 2 bisa terjemahkan gagasan besar Jokowi

Beberapa hal Michael sampaikan misalnya saja peraturan ketenagakerjaan yang seimbang untuk mendukung industri dan juga melindungi buruh. Lalu insentif pajak yang bisa dimanfaatkan oleh industri skala menengah dan kecil, karena selama ini hanya menyasar kepada industri kelas raksasa.

"Perbaikan kondisi transportasi jalanan dan pelabuhan, terutama di Pulau jawa yang merupakan pusat ekonomi Indonesia. Perlindungan untuk industri terhadap gangguan-gangguan non teknis seperti LSM, oknum dan lainnya, Deregulasi, satu pabrik harus mengurus 150-180 jenis perizinan dan sertifikasi," kata Michael saat dihubungi Kontan.co.id pada Jumat (18/10).

Sebagai pelaku industri kimia dasar, kembali Michael menyinggung mengenai harga gas. Ia berharap pada pemerintah agar harga gas lebih terjangkau oleh para pelaku industri. "Harga gas yang kompetitif dibanding negara-negara lain," sambungnya.

Baca Juga: Politik Tetap Stabil, IHSG Hari Ini Melanjutkan Penguatan Enam Hari Berturut-turut

Ia juga berharap infrastruktur yang ada di kawasan industri kimia dasar semakin terintegrasi, terutama di Pulau Jawa.

Disinggung siapakah menurutnya menteri yang memiliki kinerja paling baik selama periode Jokowi - Jusuf Kalla, Michael menyebut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.

"Menteri PUPR, karena banyak pembangunan jalan tol, pelabuhan, bendungan, dan banyak lagi lalu juga Menteri Perindustrian, karena melindungi dan support industri dalam negeri," tutur Michael.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×