kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jusuf Kalla jadi Wapres idola di Twitter


Senin, 21 April 2014 / 19:46 WIB
Jusuf Kalla jadi Wapres idola di Twitter
Eko Sulistyo Komisaris PT PLN (Persero)


Reporter: Petrus Dabu | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Hasil pantauan lembaga riset media sosial, Prapancha Research (PR), Jusuf Kalla (JK) menjadi calon wakil presiden yang paling di idolakan oleh para pengguna media sosial twitter.

“Kandidat yang paling banyak diperbincangkan dalam topik cawapres adalah Jusuf Kalla,” ungkap Adi Ahdiat, peneliti PR dalam rilis, Senen (21/4).

Dalam sebulan terakhir (22 Maret-21 April), kicauan tentang pencawapresan JK mencapai 20.170 cuit. Di peringkat kedua, ada Mahfud MD dengan 9.041 cuit. Diikuti Muhaimin dengan 8.132 cuit, kemudian Ahok dengan 5.479 cuit. Sisanya, secara berurutan ada Gita Wirjawan (5.437 cuit), Hatta Rajasa (5.521 cuit), Dahlan Iskan (5.154 cuit), dan Ryamizard Ryacudu (1.246 cuit).

Selain frekwensi cuitannya yang tinggi, sentimen terhadap wakil presiden Indonesia 2004-2009 itu juga positif. Berdasarkan hasil pantauan terhadap sentimen pembicaraan dari sebagian twit yang diambil secara acak berlapis sebagai sampel, pembicaraan tentang JK cenderung positif. “JK memperoleh indeks sentimen positif tertinggi. Diikuti Mahfud MD dan kemudian Ahok,” imbuh Adi.

Pihak PR yakin pantauannya tidak banyak terganggu oleh robot atau akun anonim yang dipekerjakan untuk mengangkat kandidat-kandidat tertentu. Berbeda dengan aplikasi penghitung suara jejaring sosial yang umumnya bekerja otomatis berdasarkan algoritma dan mudah diretas, PR memantau dan memilah manual perbincangan yang berkembang.

“Beberapa kandidat tampak dipuja-puji oleh akun-akun robot atau bayaran. Tapi dengan pantauan manual, kami dapat menyingkirkan perbincangan semacam itu. Untuk menentukan sentimen pembicaraan, kami mengambil sampel secara acak berlapis dengan berpatokan pada margin of error 3 persen,” terang Adi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×