kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Jurus pemerintah mengatasi kekurangan CBP


Selasa, 27 Maret 2018 / 20:00 WIB
Jurus pemerintah mengatasi kekurangan CBP
ILUSTRASI. Pasokan beras


Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Koordinator (Kemko) Bidang Perekonomian menerapkan mekanisme baru untuk meningkatkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP).

Sementara itu anggaran untuk CBP tahun 2018 telah disiapkan sebesar Rp 2,5 triliun. Anggaran tersebut diakui cukup untuk mencapai target yang dibuat pemerintah.

"Kita sedang bicarakan untuk merubah pola bayar sehingga dengan dana segitu pun kita masih bisa dapat 1,2 juta ton hingga 1,4 juta ton," ujar Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian, Kemko Bidang Perekonomian, Musdhalifah Machmud saat ditemui di Hotel Pullman, Selasa (27/3).

Pola baru membuat pemerintah membayar selisih penjualan Bulog dengan pembelian CBP. Bulog akan menjual CBP sesuai dengan penugasan pemerintah bila dibutuhkan.

Penggunaan CBP untuk intervensi harga membuat harga jual lebih murah. Oleh karena itu pemerintah akan membayar selisih antara pembelian dengan penjualan tersebut.

"Pola baru dengan cara bayar selisih aja, Bulog jual ke operasi pasar misal dia menjual Rp 8000 per kilogram (kg), nah selisih itu saja yang jadi pembayaran," terang Musdhalifah.

Nantinya uang penjualan beserta penggantian selisih akan digunakan untuk membeli beras kembali. Beras tersebut juga akan digunakan kembali sebagai CBP.

Sebelumnya Bulog selalu dianggap kesulitan dalam memenuhi kebutuhan CBP. Musdhalifah bilang akan mendorong Bulog untuk memenuhi kebutuhan CBP.

"Kita upayakan semaksimal mungkin, itu salah satu cara tapi kan banyak hal kenapa tidak mencapai target, itu yang perlu kita dorong supaya Bulog tetap bisa cari beras," jelas Musdhalifah.

Asal tahu saja saat ini stok CBP di Bulog berada dalam kondisi minus. Musdhalifah bilang pemerintah memakai beras komersial Bulog terlebih dahulu untuk menekan harga dengan melakukan operasi pasar.

Setelah itu Badan Pemeriksa Keuangan akan memeriksa harga dan penjualan Bulog. Selisih harga pembelian beras komersial yang digunakan dalam operasi pasar tersebut masuk dalam CBP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×