CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Jurus pemerintah kejar target pertumbuhan 2017


Senin, 07 Agustus 2017 / 19:42 WIB
Jurus pemerintah kejar target pertumbuhan 2017


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Pemerintah masih optimistis pertumbuhan ekonomi tahun ini akan mencapai angka 5,2% sebagaimana yang telah ditargetkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2017.

Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini, pertumbuhan ekonomi kuartal kedua 2017 tercatat stagnan 5,01% YoY sehingga pertumbuhan ekonomi di semester pertama tahun ini hanya mencapai 5,01% YoY.

Dengan demikian, untuk mencapai target 5,2% YoY, pemerintah harus menggenjot ekonomi di semester kedua tahun ini untuk bisa tumbuh minimal 5,39% YoY.

Deputi Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkor mengatakan, pemerintah akan mendorong ekonomi di semester kedua melalui percepatan realisasi anggaran.

"Pengeluaran pemerintah yang ditingkatkan termasuk pengeluaran pemerintah daerah yang di kuartal kedua relatif rendah," kata Iskandar kepada KONTAN, Senin (7/8).

Iskandar juga memperkirakan, investasi di semester kedua akan meningkat sejalan dengan peningkatan peringkat surat utang Indonesia oleh S&P di Mei lalu. Sementara dari sisi konsumsi rumah tangga dan lembaga non profit yang melayani rumah tangga (LNPRT), juga diperkirakan akan meningkat di kuartal keempat, sejalan dengan pelaksanaan Pilkada serentak di tahun depan.

"Dengan perkembangan tersebut maka pertumbuhan ekonomi 2017 sebesar 5,2% kemungkinan besar dapat dicapai," tambahnya.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemkeu) Suahasil Nazara mengatakan, pemerintah akan mendorong realisasi belanja di semester kedua ini, terutama belanja infrastruktur dan belanja sosial.

Suahasil juga mengatakan, pergeseran pembayaran gaji ke-13 di Juli tahun ini diharapkan akan berdampak pada konsumsi rumah tangga di kuartal. "Jadi dari sisi pemerintah kami yakin bahwa belanja yang tepat waktu akan mendorong growth di kuartal-kuartal berikutnya," kata Suahasil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×