CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Bila kuartal II lemah, ekonomi RI sulit capai 5,1%


Minggu, 06 Agustus 2017 / 17:46 WIB
Bila kuartal II lemah, ekonomi RI sulit capai 5,1%


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal kedua 2017 dan semester I pada Senin (7/8). Sejumlah ekonom telah memproyeksikan angka pertumbuhan ekonomi selama kuartal kedua 2017.

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih memperkirakan, pertumbuhan ekonomi kuartal II tahun 2017 dapat meningkat menjadi 5,07% year on year. Menurutnya, meningkatnya kinerja ekonomi kuartal II ini didorong oleh investasi dan ekspor.

Sementara hingga akhir tahun, ia berharap ada ruang bagi perekonomian untuk tumbuh mencapai 5,1%. Pertumbuhan itu, menurutnya, didorong oleh pengeluaran pemerintah di kuartal III dan IV tahun ini.

“Tetapi kalau kuartal II di bawah 5,1%, akan sulit. Kami lihat kuartal II-nya dulu barangkali ada surprise. Mungkin bisa ke 5,1% tetapi moderatnya 5,03%,” katanya kepada KONTAN, Sabtu (5/8).

Di kuartal II sendiri menurut Lana, sektor manufaktur akan tetap mendukung pertumbuhan ekonomi, namun kontribusinya melambat, sehingga sektor lainnya seperti keuangan, listrik dan air (utilitas), dan perdagangan bisa jadi mencetak kontribusi yang baik.

“Namun perdagangan, ekspor di Juni drop sekali, tetapi kalau melihat trennya mungkin agak sedikit membaik. mungkin netto postif dengan impor itu ada,” katanya.

Turunnya ekspor menurut Lana disebabkan oleh harga komoditas yang melambat sejak April, “Ekspor kan paling besar batubara karena ada kebijakan pemerintah Cina yang menahan harga batubara di US$ 70 - US$ 80 per ton,” jelasnya.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×