Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mencatat, ada sebanyak 1,72 juta tenaga kerja formal dan informal yang terdampak Covid-19 hingga 1 Mei lalu.
Namun, Manajemen Pelaksana (PMO) Program Kartu Prakerja bilang, hingga Minggu (10/5), jumlah pendaftar program kartu prakerja masih kurang dari 100.000 orang.
Padahal, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan akan memprioritaskan program kartu prakerja untuk korban pemutusan hubungan kerja (PHK).
Baca Juga: Pendaftaran peserta kartu prakerja gelombang IV ditunda, apa alasannya?
Direktur Komunikasi Manajemen Pelaksana Prakerja Panji Winanteya Ruky menjelaskan, pihaknya sudah mengutamakan pendaftar yang terdata di Kemenaker untuk masuk untuk program kartu prakerja gelombang dua dan tiga.
"Cuma dari 1,7 juta data Kemenaker, baru 100.000 orang yang mendaftar, jadi masih dari Kementerian atau Lembaga lain dan sebagainya," kata Panji dalam video konferensi, Senin (11/5).
Dari jumlah yang sudah mendaftar tersebut, Panji menyebut masih lebih sedikit pekerja yang masuk dalam peserta gelombang I, II dan III. Mengingat adanya yang tidak lolos verifikasi dasar.
"Dari 98.000 tidak lolos verifikasi dasar, seperti usia belum 18 tahun atau sudah menjadi penerima bansos atau dia fotonya tidak bisa diverifikasi," kata Panji.