kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.495.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.585   85,00   0,54%
  • IDX 7.521   40,52   0,54%
  • KOMPAS100 1.169   8,10   0,70%
  • LQ45 933   4,48   0,48%
  • ISSI 227   2,02   0,90%
  • IDX30 480   1,12   0,23%
  • IDXHIDIV20 578   0,90   0,16%
  • IDX80 133   1,02   0,77%
  • IDXV30 142   1,62   1,15%
  • IDXQ30 161   0,16   0,10%

Jumlah Kementerian di Pemerintahan Prabowo Bertambah, Anggaran Membengkak?


Minggu, 13 Oktober 2024 / 18:46 WIB
Jumlah Kementerian di Pemerintahan Prabowo Bertambah, Anggaran Membengkak?
ILUSTRASI. Jumlah kementerian pada pemerintahan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka akan bertambah.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Jumlah kementerian pada pemerintahan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka akan bertambah. Adapun, saat ini jumlah kementerian sebanyak 34 kementerian. 

Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, pembentukan kementerian akan disesuaikan dengan Asta Cita yang dipaparkan pada masa kampanye lalu. 

Dasco bilang, tidak ada penambahan kantor saat ada penambahan kementerian. Hal ini karena penambahan kementerian bisa jadi merupakan pemecahan dari fungsi direktorat jenderal kementerian yang ada. 

“Saya rasa penambahan anggaran juga tidak terlalu banyak, karena itu dirjen yang dipisah. Dari sisi penggajian pun cuma penambahan sedikit,” ujar Dasco kepada Kontan, Minggu (13/10). 

Baca Juga: Prabowo bakal Tambah Kementerian, Siap-Siap Belanja Negara Membengkak

Dasco menambahkan, penambahan jumlah kementerian untuk mengoptimalkan kinerjanya. Adapun program kerja yang akan dijalankan merupakan program yang telah direncanakan dan disetujui.  

“Itu akan bermanfaat banyak buat masyarakat karena kementerian akan lebih fokus dalam menjalankan program masing-masing yang ditujukan buat rakyat banyak,” terang Dasco. 

Seperti diketahui, belanja kementerian/lembaga pada tahun 2025 mencapai Rp 1.160,1 triliun. Jumlah ini meningkat dari tahun 2024 yang sebesar Rp 1.090,8 triliun.  

Sementara itu, sejumlah nama diisukan menjadi menteri kembali di pemerintahan Prabowo – Gibran. Misalnya, Sri Mulyani. Namun Ia tak menjawab ketika ditanya peluangnya menjadi menteri lagi. 

"Terima kasih ya," ujar Sri Mulyani sambil mempercepat langkahnya memasuki mobil dinas RI 26 yang sudah menunggunya, di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (10/10).  

Ketika ditanya hal yang sama, Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa penunjukan menteri merupakan hak prerogatif presiden. “Kita serahkan ke pak Prabowo,” ujar Bahlil di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (9/10). 

Baca Juga: Prabowo Segera Panggil Calon Menteri, Jadwalnya Diputuskan Akhir Pekan Ini

Pun demikian dengan Zulkifli Hasan. “Makasih ya, kalau menteri itu prerogatifnya presiden terpilih. Kita ikut aja,” kata Zulhas di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (4/10).   

Sementara, Airlangga Hartarto hanya menjawab bahwa dirinya fokus menuntaskan pekerjaan pada kabinet saat ini. “Kita masih kerja aja dulu ya. Makasih,” ucap Airlangga di Kantor Kemenko Perekonomian, Kamis (3/10).

Selanjutnya: Mau Nonton Nanatsu no Taizai: Mokushiroku no Yonkishi S2 di Mana? Ini Sinopsisnya

Menarik Dibaca: Waspada Bencana Jawa Tengah Besok (14/10), Ini Peringatan Dini Cuaca Hujan Lebat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×