kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jumat, pemerintah umumkan harga BBM baru


Rabu, 14 Januari 2015 / 16:11 WIB
Jumat, pemerintah umumkan harga BBM baru
Mantan istri Jeff Bezos dan miliarder, MacKenzie Scott


Sumber: Antara | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Pemerintah mengubah waktu evaluasi penetapan harga bahan bakar minyak (BBM) menjadi 2 minggu sekali. Nah, pengumuman perubahan harga untuk jenis premium, solar, serta elpiji akan dilakukan pada Jumat mendatang (6/1).

"Kami mencermati penurunan harga BBM dan elpiji yang cukup drastis sekarang ini. Pada Jumat ini, kami akan umumkan harga baru BBM dan elpiji," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said, Rabu (14/1).

Mendatang, Sudirman akan mengubah Peraturan Menteri ESDM Nomor 39 Tahun 2014 yang masih mengatur penetapan harga BBM setiap satu bulan menjadi dua minggu sekali.

Sebelumnya, Pertamina memperkirakan harga premium pada bakal turun hingga di bawah Rp 7.000 per liter. "Dengan kecenderungan harga yang ada, premium bisa turun lebih dari Rp 600 per liter atau menjadi di bawah Rp 7.000 per liter," kata Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Ahmad Bambang.

Menurut dia, sejak 25 Desember 2014, harga minyak sekitar US$ 50 per barel dan produk BBM di Singapura sesuai patokan Platt's (MOPS) sekitar US$ 60 per barel.

"Setiap penurunan MOPS sebesar satu dolar per barel, harga BBM bisa turun Rp 50. Tapi, tergantung pergerakan kursnya," kata Ahmad.

Sesuai Peraturan Menteri No 39 Tahun 2014, pemerintah per 1 Januari 2015 menurunkan harga premium dari Rp 8.500 menjadi Rp 7.600 per liter.

Harga premium tersebut sudah sesuai pasar, mengacu MOPS sebesar US$ 73 per barel dan kurs Rp12.380 per dolar pada periode 25 November-24 Desember 2014. (Kelik Dewanto)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×