Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menyebut kerugian negara akibat judi online (judol) mencapai US$ 8 miliar per tahun mendapat sorotan publik.
Direktur Ekonomi Digital Celios, Nailul Huda menilai angka kerugian masif tersebut terjadi lantaran upaya pemberantasan sejauh ini masih jalan di tempat dan belum menyentuh aktor utama.
Huda mengakui bahwa aparat penegak hukum telah menunjukkan progres di tataran operasional dengan membongkar beberapa kasus besar. Namun, upaya tersebut baru menyasar pelaku di level bawah.
Baca Juga: Presiden Prabowo: Indonesia Kehilangan US$ 8 Miliar Per Tahun Akibat Judi Online
"Pemberantasan judi online mandek di tataran operasional dengan penangkapan kaki tangan ketika kemarin terjadi pembongkaran kasus judi online ini," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (3/11/2025).
Huda menegaskan, selama tokoh utama atau bandar besar judi online belum tertangkap, praktik ilegal ini akan terus berlanjut dan sulit diberantas.
Salah satu indikator utama bahwa permintaan judi online di Indonesia masih tinggi, menurut Huda, adalah masih maraknya pengiriman tenaga kerja Indonesia (TKI) ke Kamboja. Di mana, TKI tersebut disinyalir bekerja pada sindikat operasional judi online internasional.
"Artinya permintaan judi online di Indonesia masih ada," tegasnya.
Untuk menekan kerugian negara yang fantastis tersebut, Huda mendesak pemerintah untuk melakukan tindakan yang lebih fundamental. Hal ini termasuk mengungkap kasus hingga ke tokoh utama, serta memutus total rantai informasi dan promosi.
Huda menyoroti masih banyaknya akun di berbagai platform yang terang-terangan mengiklankan judi online, meskipun sering dikemas dalam bentuk game online atau lainnya.
Baca Juga: Gara-Gara Judol, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Terdampak 0,3%
"Jika tidak, maka yang terjadi adalah kerugian tersebut bisa terus bertambah," jelasnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyatakan Indonesia kehilangan sekitar US$ 8 miliar setiap tahun akibat judi online.
Hal ini disampaikannya pada APEC Economic Leaders’ Meeting (AELM) sesi ke-2 di Hwabaek International Convention Centre (HICO), Gyeongju, Republik Korea, Sabtu (1/11/2025).
“Diperkirakan Indonesia kehilangan sekitar US$ 8 miliar setiap tahun akibat aliran dana keluar yang disebabkan oleh perjudian daring,” ungkap Prabowo dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden.
Selanjutnya: Gandeng S&P Dow Jones, BEI Luncurkan 3 Indeks Baru
Menarik Dibaca: 6 Jus Sayuran Penurun Kolesterol Tinggi secara Alami
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


 
 
 
 
 
 
 










