Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) wanti-wanti agar tidak ada intervensi dalam agenda pemilu 2024 mendatang,
Jokowi menyebutkan bahwa hal tersebut akan sulit dilakukan karena setiap TPS di seluruh Indonesia akan dijaga oleh aparat penegak hukum dan juga saksi-saksi dari masing-masing partai politik.
"Artinya pemilu ini terbuka bisa diawasi oleh siapa saja, oleh masyarakat, media dll. Jadi jangan ada yang mencoba untuk mengintervensi, jelas sangat sulit," kata Jokowi dalam Pembukaan Rakornas Penyelenggara Pemilu 2024, Rabu (8/11).
Baca Juga: Konsumsi pada Tahun Depan Bakal Terdorong Efek Hajatan Politik
Dalam kesempatan tersebut, pihaknya meminta agar seluruh penyelenggara pemilu menyiapkannya dengan detail agar tak ada celah untuk kecurangan.
Jokowi meminta kepada Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) bisa memanfaatkan anggarannya untuk melakukan pengawasan dengan pemanfaatan teknologi dan mendengarkan masukan dari masyarakat untuk menjamin pelaksanaan pemilu berjalan dengan damai.
Baca Juga: Aturan Batas Usia Capres-Cawapres, Jimly Asshiddiqie: Jangan Lagi Diperdebatkan
"DKPP anggarannya naik 200% lakukan inovasi dan dengarkan masukan dari rakyat untuk menurunkan suhu politik," papar Jokowi.
Terakhir, Jokowi meminta kepada masyarakat untuk tidak saling terpecah belah karena berbeda pilihan. Menurutnya dalam pesta demokrasi, berbeda pilihan adalah hal yang wajar.
"Saya yakin demokrasi sudah semakin berkualitas, masyarakat bijaksana memilih, dewasa bersikap, dan bergembira untuk berpesta jangan ada kerisauan," tutup Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News