Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Presiden Joko Widodo memberi teguran kepada para pembantunya lantaran belum mampu merealisasikan belanja modal dan belanja barang sepanjang kuartal pertama tahun ini.
Pasalnya, rendahnya belanja pemerintah ini turut mempengaruhi pencapaian pertumbuhan ekonomi pada Kuartal-I 2016 yang hanya mencapai 4,92%.
"Sudah saya ingatkan agar pembelanjaan agar ditarik awal tahun. Terutama belanja modal dan belanja barang, prioritas untuk belanja modal," kata Jokowi dalam pembukaan rapat kabinet di Istana Negara, Selasa (10/5).
Menurut Jokowi, sepanjang Januari hingga Maret lalu hanya dua sampai tiga kementerian saja yang mengebut realisasi belanja modal. "Yang lainnya saya tidak tahu, lupa atau memang terjebak pada rutinitas yang ada," ujarnya.
Ia menambahkan, realisasi belanja modal di instansi sektor infrastruktur seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) dan Kementerian Perhubungan cukup mampu mendorong pertumbuhan ekonomi. Yakni, dengan kontribusi sebesar 7,9%.
"Pada Kuartal-I 2016, sektor konstruksi masih jadi andalan sebesar 7,9%. Kelihatan memang yang memulai di awal-awal tahun di sektor ini," kata dia.
Agar pertumbuhan ekonomi pada Kuartal-II 2016 lebih baik, Jokowi menginstruksikan seluruh kementerian atau lembaga untuk segera belanja modal dan belanja barang pada periode April hingga Juni mendatang.
"Pada kuartal ini agar belanja modal, belanja barang segera dikeluarkan dan direalisasikan. Semua kementerian atau lembaga, baik Polri, TNI, Kejaksaaan Agung, dan semuanya," kata Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News