kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.924   6,00   0,04%
  • IDX 7.199   58,32   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   10,55   0,96%
  • LQ45 877   11,13   1,28%
  • ISSI 220   0,58   0,27%
  • IDX30 448   5,78   1,31%
  • IDXHIDIV20 540   5,39   1,01%
  • IDX80 127   1,30   1,03%
  • IDXV30 134   0,24   0,18%
  • IDXQ30 149   1,59   1,08%

Jokowi tak takut ancaman dari pengusaha


Rabu, 20 Maret 2013 / 14:21 WIB
Jokowi tak takut ancaman dari pengusaha
ILUSTRASI. Interior rumah di drakor?Hometown Cha-Cha-Cha.


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ternyata tak takut dengan pengusaha yang mengancam akan memindahkan pabriknya ke luar wilayah Jakarta.

"Kewajiban kami memberitahukan jangan keluar Jakarta. Kalau bisa di sini (Jakarta) saja. Tetapi kalau mereka tetap bersikeras mau bagaimana lagi," ujar Joko Widodo di Balai Kota, Jakarta, Rabu (20/3).

Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi ini mengatakan, jika ada pengusaha yang ingin memindahkan industrinya, maka itu lumrah saja di dunia bisnis.

Menurutnya, ketika perusahaan melihat peluang yang lebih menjanjikan di daerah lain, maka pengusaha itu akan beralih ke tempat yang menjanjikan itu.

"Mungkin di sejumlah daerah UMP-nya sudah berat untuk mereka dan ada daerah yang masih dari sisi upah pekerja masih murah ya mereka itu akan bergeser ke sana. Itu namanya dunia usaha," ujar Jokowi yang juga Pengusaha kayu dan mebel ini.

Jokowi menegaskan, tidak masalah apabila perusahaan merelokasi pabriknya dari Jakarta ke daerah lain. Sebab, Jakarta dimata Jokowi merupakan kota pedagangan, bukanlah kota industri.

"Jakarta kan juga kota perdagangan. Kalau kami ingin masuk sebagai kota industri itu beda soal. Arah kota itu harus tahu," tutur mantan Walikota Surakarta ini.

Sebelumnya, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memastikan, ada 90 perusahaan akan menarik pabriknya keluar Jakarta dan merelokasi ke wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Alasan relokasi yang dilakukan puluhan perusahaan tersebut lantaran Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta naik 40%, yang dinilainya akan memberatkan pengusaha.

Jika melihat UMP di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur, hal itu sangat berbeda jauh dari Jakarta. Kisaran UMP di Jawa Tengah dan Jawa Timur masih di kisaran Rp1 juta. Hal itu tentunya yang menjadi faktor utama pengusaha merelokasi pabriknya. (Nicolas Timothy/Tribunnews)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×