kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Jokowi setuju produksi mobil biasa dibatasi


Rabu, 30 Agustus 2017 / 13:52 WIB
Jokowi setuju produksi mobil biasa dibatasi


Reporter: Agus Triyono | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - Pemerintah terus mematangkan rencana pengembangan mobil listrik nasional. Rabu (30/8), Menteri Perindutrian Airlangga Hartarto bahkan telah melaporkan kepada Presiden Joko Widodo peta jalan pengembangan mobil listrik nasional.

Dalam laporan tersebut, Airlangga mengatakan, pengembangan mobil listrik butuh dukungan kebijakan dari pemerintah. Menurutnya, ada dua mazhab dukungan yang digunakan negara di dunia dalam pengembangan mobil listrik. Mazhab pertama, melarang total produksi mobil biasa agar pengembangan mobil listrik bisa dilakukan.

Kedua, membatasi produksi mobil biasa sampai pada persentase tertentu agar pengembangan mobil listrik bisa dilakukan.

Airlangga mengatakan, untuk mazhab, Jokowi telah memilih menggunakan cara pembatasan sampai waktu tertentu. "Beliau setuju, tahun 2025, minimum 20% mobil berbasis listrik harus sudah diproduksi, jika sekarang 2 juta, paling tidak ya 400.000," katanya di Komplek Istana Negara, Rabu (30/8).

Airlangga mengatakan, agar kebijakan pengembangan mobil listrik pada 2025 nanti bisa sesuai target, pemerintah akan menempuh beberapa kebijakan. Salah satunya tebar insentif.

Airlangga mengatakan, agar pengembangan mobil listrik di dalam negeri bisa berjalan pemerintah akan menurunkan bea masuk. Bagi komponen yang akan digunakan untuk pengembangan mobil listrik di dalam negeri bea masuk akan dikenakan 5%. "Sekarang kan kalau untuk kendaraan 50%, yang bea masuk umum itu, untuk yang berproduksi di dalam negeri akan diturunkan ke 5%," katanya.

Rencana pengembangan mobil listrik sebenarnya sudah mulai direncanakan sejak jaman Presiden SBY. Dahlan Iskan, Menteri BUMN waktu itu getol mendorong pengembangan mobil listrik. Dia bahkan memanggil Ricky Elson, pria asal Padang yang berhasil mematenkan 14 penemuan di bidang motor listrik di Jepang agar pengembangan mobil listrik tersebut bisa dilakukan.

Tapi, sampai jabatannya berakhir, pengembangan mobil listrik tersebut belum berhasil dilakukan. Baru, beberapa waktu lalu, Luhut Pandjaitan, Menko Kemaritiman membuka kembali wacana pengembangan mobil listrik tersebut. Agar pengembangan tersebut bisa terwujud, Luhut telah meminta BPPT terjun dan serius dalam upaya pengembangan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×