kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jokowi: Sektor pertanian memberikan kontribusi yang besar bagi pembangunan ekonomi


Kamis, 12 Maret 2020 / 14:54 WIB
Jokowi: Sektor pertanian memberikan kontribusi yang besar bagi pembangunan ekonomi
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo membuka The 2nd Asian Agriculture & Food Forum (ASAFF) 2020 di Istana Negara, Kamis (12/3). Ibu-ibu, ini loh yang bikin harga bumbu dapur naik.KONTAN/Abdul Basith


Reporter: Abdul Basith, Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor pertanian memberikan kontribusi yang besar bagi pembangunan ekonomi, baik dalam kontribusi ekspornya maupun kontribusi meningkatkan pendapatan masyarakat. 

”Sektor pertanian juga berkontribusi dalam penyediaan pangan functional food yang sangat penting bagi sebuah bangsa. Karena dari pangan lah dapat mendorong tingkat kesehatan yang lebih baik, sehingga mampu meningkatkan produktivitas bangsa dan negara kita,” tutur Presiden Jokowi, Kamis (12/3) dikutip dari laman setkab.go.id.

Baca Juga: Dalam jangka panjang, efek corona diakui bisa menekan investasi di sektor tambang

Presiden menyampaikan bahwa pekerjaan yang berkaitan dengan pangan dan pertanian itu betul-betul harus dilihat dari hulu sampai ke hilir. Ia menambahkan tidak bisa hanya melihat hulunya atau hilirnya atau mengurus hulunya tidak mengurus hilirnya. 

Negara Indonesia, menurut Presiden, sebetulnya juga masih memiliki lahan yang sangat luas untuk misalnya membuka lahan-lahan baru bagi pertanian. Ia memberikan contoh, misalnya di Pulang Pisau, Kalimantan Tengah yang dulu pernah dipakai untuk menyiapkan sejuta lahan gambut. 

”Saya lihat di lapangan, barangnya sebetulnya bagus tapi persiapan, baik infrastruktur irigasi dan bibitnya mestinya untuk lahan gambut itu berbeda dengan lahan biasa. Inilah saya kira fungsi-fungsi HKTI dalam menyelesaikan persoalan-persoalan seperti itu,” kata Presiden. 

Baca Juga: Tangkal virus corona, presiden Jokowi semakin rajin minum jamu

Bibitnya yang pas untuk lahan gambut, Presiden telah mendengar di sana kemarin, percobaan yang pertama 1 hektare dapat 1,5 ton padi, meski lumayan tumbuh, tapi rugi. ”Ya coba kedua, coba ketiga hasilnya bisa sampai 4,5 ton. Ini memang harus diualng-ulang, enggak bisa kita berhenti seperti itu,” tuturnya. 

Kalau sudah ada seperti itu, menurut Presiden, mestinya segera dibuat dalam skala yang lebih besar dan yang bergerak semestinya korporasi dari petani-petani untuk membuat sebuah perusahaan dan menggerakkan dalam jumlah yang hektare yang banyak, sehingga lahan itu menjadi produktif. 

Menurut Presiden, ada kurang lebih 1 juta lebih, tetapi jika dilihat yang memungkinkan dan feasible itu kurang lebih maksimum 300-an ribu hektar di Pulang Pisau. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×