kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jokowi sebut ada 3 sektor usaha yang mampu bertahan di tengah pandemi, apa saja?


Kamis, 21 Januari 2021 / 14:31 WIB
Jokowi sebut ada 3 sektor usaha yang mampu bertahan di tengah pandemi, apa saja?
Presiden Joko Widodo membuka Kompas 100 CEO Forum yang diselenggarakan secara virtual dari Istana Negara, Kamis (21/1).


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut terdapat tiga sektor yang mampu bertahan di tengah pandemi virus corona (Covid-19). Ketiga sektor tersebut antara lain adalah sektor pangan, farmasi dan rumah sakit, serta teknologi jasa keuangan dan pendidikan.

Tidak hanya bertahan, Jokowi juga optimistis tiga sektor tersebut dapat berkembang. "Kalau saya melihat, ini perlu terus kita kembangkan. Yakni, pangan, farmasi dan rumah sakit. Lalu, teknologi jasa keuangan dan pendidikan," ujar Jokowi saat membuka Kompas 100 CEO Forum secara virtual di Istana Negara, Kamis (21/1).

Ketiga sektor tersebut, kata Jokowi, akan terus dikembangkan. Saat ini ketiga sektor tersebut belum digarap dengan maksimal.

Baca Juga: Jokowi: Congratulations Joe Biden and Kamala Harris

Salah satu yang masih menjadi kendala saat ini adalah sektor pangan. Jokowi bilang, saat ini masih terdapat sejunlah komoditas pangan yang mengandalkan impor seperti bawang putih, gula, jagung, dan kedelai.

"Barang-barang substitusi impor ini harus segera kita selesaikan. Gula masih impor jutaan padahal kita memiliki lahan dan resource. Kedelai kita juga memiliki lahan yang luas. Jagung masih impor jutaan ton juga perlu diselesaikan," terang Jokowi.

Ketergantungan pada impor juga ditunjukkan di sektor farmasi dan rumah sakit. Menurut Jokowi, kurang lebih 80% hingga 85% kebutuhan akan alat-alat dan obat-obatan masih harus diimpor.

Oleh karena itu, sebagai upaya jangka menengah ke depan, Jokowi mengajak para CEO dan dunia usaha untuk dapat merancang sebuah bentuk kolaborasi. Hal itu dapat menghubungkan para pihak berkepentingan baik kecil maupun besar untuk mengupayakan komoditas pengganti impor tersebut.

Jokowi juga menilai, Indonesia memiliki peluang besar dalam membangun industri kendaraan listrik karena negara kita memiliki sumber daya yang besar terkait hal itu. Presiden ketujuh Republik Indonesia itu yakin hal tersebut akan memberi kontribusi besar bagi negara.

"Saya kira peluang-peluang seperti ini harus kita lihat dan didorong agar segera bisa kita laksanakan dan memberikan kontribusi yang besar bagi negara," ujarnya.

Selanjutnya: Jokowi sebut tahun 2021 jadi momentum Indonesia jadi negara maju

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×