Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) minta tata kelola Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Hal itu mengingat BPJS Kesehatan mengalami defisit yang besar. Defisit tersebut merupakan dampak tata kelola yang kurang baik oleh BPJS Kesehatan.
Baca Juga: Bayi baru lahir wajibkah didaftarkan ikut BPJS Kesehatan? Ini jawabannya
"Saya minta betul-betul manajemen tata kelola di BPJS terus dibenahi dan diperbaiki," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas (ratas) mengenai kesehatan di Kantor Presiden, Kamis (21/11).
Jokowi bilang pemerintah telah mengeluarkan subsidi yang besar untuk BPJS Kesehatan. Subsidi tersebut ditujukan bagi masyarakat tidak mampu.
Sebanyak 96 juta masyarakat tidak mampu telah mendapatkan fasilitas BPJS Kesehatan secara gratis. Jumlah tersebut dari total peserta BPJS Kesehatan 222 juta orang.
Baca Juga: Ramai-ramai tolak penetapan besaran kenaikan iuran BPJS Kesehatan 100%
"Perlu juga saya sampaikan hingga 2018 pemerintah telah keluarkan dana kurang lebih Rp 115 triliun," terang Jokowi.
Angka tersebut pun belum ditambah dengan jumlah subsidi peserta di daerah dan anggota TNI serta Polri. Total peserta yang disubsidi pemerintah sebanyak 150 juta peserta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News