kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.870   73,00   0,46%
  • IDX 7.155   -6,46   -0,09%
  • KOMPAS100 1.095   0,60   0,05%
  • LQ45 870   -2,06   -0,24%
  • ISSI 217   0,62   0,29%
  • IDX30 445   -1,66   -0,37%
  • IDXHIDIV20 536   -3,67   -0,68%
  • IDX80 126   0,10   0,08%
  • IDXV30 135   -1,07   -0,79%
  • IDXQ30 148   -1,02   -0,68%

Jokowi Sampaikan Langkah Indonesia Capai Net Carbon Sink Sektor Hutan dan Lahan


Sabtu, 02 Desember 2023 / 22:06 WIB
Jokowi Sampaikan Langkah Indonesia Capai Net Carbon Sink Sektor Hutan dan Lahan
Jokowi Sampaikan Langkah Indonesia Capai Net Carbon Sink Sektor Hutan dan Lahan di Dubai, Sabtu (1/12)


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo menyampaikan langkah-langkah sistematis dan inovatif yang diambil Indonesia untuk mencapai status net carbon sink atau penyerapan karbon bersih dalam sektor kehutanan dan lahan pada tahun 2030. 

Dalam pidatonya pada sesi Presidensi tentang Melindungi Alam untuk Iklim, Kehidupan, dan Mata Pencaharian dalam World Climate Action Summit (WCAS) COP28 di Al Waha Theatre, Expo City Dubai, Dubai, Persatuan Emirat Arab (PEA), pada Sabtu, 2 Desember 2023, Jokowi menjelaskan bagaimana Indonesia telah mengintegrasikan pertimbangan ekonomi dan sosial serta melibatkan kerjasama dengan masyarakat dalam upaya pengelolaan hutan secara berkelanjutan.

Presiden menyampaikan bahwa sektor kehutanan dipilih karena 345 desa di Indonesia berada di perbatasan hutan, dan jutaan masyarakat Indonesia bergantung pada sektor kehutanan. 

Baca Juga: Jokowi Bertemu Sekjen PBB Antonio Guterres di Dubai, Ini yang Dibahas

"Dalam upaya mencapai target tersebut, Indonesia telah mengambil langkah-langkah sistematis dan inovatif," ujar Jokokowi seperti dikutip dari siaran pers, Sabtu (2/12).

Di hadapan para pemimpin negara, Jokowi merinci upaya yang telah diimplementasikan oleh Indonesia. Salah satunya adalah penerapan moratorium permanen terhadap pembukaan hutan, yang melibatkan sekitar 66 juta hektare hutan primer dan lahan gambut sejak tahun 2019.

Selain itu, Indonesia juga telah merehabilitasi 3 juta hektare lahan terdegradasi dan 3 juta hektare lahan gambut. Jokowi juga mengumumkan bahwa hasil dari langkah-langkah ini telah mulai terasa, dengan tingkat deforestasi Indonesia yang berhasil berkurang sebanyak 75%, mencapai tingkat terendah dalam 20 tahun terakhir. Untuk tahun mendatang, Indonesia menargetkan rehabilitasi 600.000 hektare lahan mangrove.

Presiden kemudian menekankan bahwa hutan dan lahan harus dianggap sebagai bagian integral dari upaya mitigasi perubahan iklim, dengan menyoroti pentingnya dukungan dari negara berkembang untuk mengelola hutan dan lahan secara berkelanjutan. Jokowi mengapresiasi dukungan PEA dalam mendirikan Mohamed bin Zayed International Mangrove Research Center di Indonesia.

Baca Juga: Jokowi Tanya Arti Sprindik Saat Panggil Eks Ketua KPK Agus R, Sprindik Itu Apa?

Lebih lanjut, Jokowi menegaskan bahwa perdagangan dan penanganan perubahan iklim tidak harus saling bertentangan, dan keduanya dapat berkembang bersamaan. Beliau menekankan pentingnya membangun kepercayaan dan kolaborasi antara global north dan global south, serta mendorong pembangunan berkelanjutan di negara berkembang.

Tak hanya itu, Presiden mengajak para pemimpin negara untuk terus berkolaborasi dan mendorong inisiatif kerja sama di bidang kehutanan. Indonesia, menurutnya, bersedia untuk berbagi pengalaman dalam pengelolaan hutan dan lahan. 

Jokowi juga mencatat bahwa Indonesia telah memulai kerjasama trilateral kehutanan dengan Brasil dan Republik Demokratik Kongo, serta bersedia untuk berbagi pengetahuan dalam pengelolaan hutan dan lahan.

Baca Juga: Hari Kedua di Dubai, Jokowi Hadiri Pembukaan WCAS COP28

Jokowi didampingi oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Mansury dalam kesempatan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×