kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jokowi minta tambah jutaan inklusi keuangan


Selasa, 28 Januari 2020 / 17:00 WIB
Jokowi minta tambah jutaan inklusi keuangan
ILUSTRASI. Tirta Segara. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/pd/16.


Reporter: Abdul Basith | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta tambahan jutaan inklusi keuangan. Hal itu untuk menggenjot inklusi keuangan Indonesia yang masih rendah. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melihat bagaimana mencapai tambahan tersebut.

"Jadi didiskusikan ditambah sekian juta itu dari mana peningkatannya," ujar Anggota Dewan Komisioner OJK Tirta Segara usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Selasa (28/1).

Baca Juga: Indef: Transparansi dan penegakan hukum penentu masuknya investasi ke Indonesia

Tirta bilang perlu dilihat sasaran dalam penambahan inklusi keuangan tersebut. Pasalnya Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Bantuan Sosial (Bansos) pun masuk dalam inklusi keuangan.

Selain itu juga berbagai program OJK akan terus didorong. Hal itu untuk meningkatkan inklusi keuangan seperti Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD). "OJK kan ada program macam-macam gitu ya. Pak presiden minta supaya bisa ditingkatkan lagi," terang Tirta.

Baca Juga: Jokowi: Kepercayaan masyarakat penting bagi industri jasa keuangan

Selain itu industri teknologi finansial juga akan digenjot. Karena teknologi finansial juga termasuk pada pembiayaan seperti crowdfunding yang telah diatur oleh OJK.

Tirta bilang saat ini inklusi keuangan Indonesia sudah mencapai 76% melampaui target yang ditetapkan Keputusan Presiden (Keppres) sebesar 75%. Meski begitu inklusi masih di bawah sejumlah negara lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×