CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.364.000   21.000   0,90%
  • USD/IDR 16.753   24,00   0,14%
  • IDX 8.474   67,82   0,81%
  • KOMPAS100 1.175   10,03   0,86%
  • LQ45 857   8,05   0,95%
  • ISSI 296   2,12   0,72%
  • IDX30 446   3,49   0,79%
  • IDXHIDIV20 518   3,97   0,77%
  • IDX80 132   1,17   0,90%
  • IDXV30 136   0,80   0,59%
  • IDXQ30 143   1,18   0,83%

Jokowi minta Kadin dampingi 2 juta petani swadaya


Rabu, 18 November 2020 / 13:36 WIB
Jokowi minta Kadin dampingi 2 juta petani swadaya
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato di KTT ASEAN melalui video conference dari Istana Bogor, Kamis (12/11/2020).


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) melakukan pendampingan kepada petani swadaya.

Tidak tanggung-tanggung, Jokowi memasang target 2 juta petani yang akan didampingi oleh Kadin. Angka tersebut diharapkan terpenuhi hingga tahun 2023 mendatang

"Saya menunggu komitmen pendampingan 2 juta petani swadaya pada tahun 2023. Saya yakin kadin mampu mencapai target ini," ujar Jokowi saat memberikan sambutan di Jakarta Food Security Summit ke-5 tahun 2020 melalui tayangan video, Rabu (18/11).

Jokowi bilang pengembangan sektor pangan perlu menjadi perhatian ke depan. Terutama dalam inovasi terkait dengan kemitraan antara petani dengan korporasi.

Baca Juga: Menko Luhut bertemu Donald Trump, ini yang dibahas

Hal itu akan mendorong produksi yang semakin besar ke depan. Tidak hanya itu, korporasi petani juga diungkapkan Jokowi juga harus mengedepankan peningkatan nilai tambah baik di sektor on-farm mau pun off-farm.

"Saya sangat berharap model bisnis yang kolaboratif inklusif ini bisa mendongkrak sektor pangan sebagai kekuatan ekonomi baru yang membuka lebih banyak lapangan kerja dan menjadi sumber kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia," terang Jokowi.

Asal tahu saja, ke depan sektor pangan memang menjadi perhatian khusus. Salah satunya adalah mengingat adanya kemungkinan krisis pangan akibat pandemi virus corona (Covid-19).

Selain itu, kebutuhan pangan juga akan terus meningkat ke depan. Hal itu seiring dengan melonjaknya pertumbuhan penduduk di dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×