Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta semula ingin mendatangkan 1.000 bus transportasi umum di Ibu Kota, yakni 500 unit bus sedang dan 500 unit bus transjakarta. Tapi, kenyataannya Pemprov DKI hanya dapat mendatangkan sebanyak 650 bus saja di akhir 2014 ini, mengapa demikian?
Gubernur Jakarta Joko Widodo mengungkapkan, ada dua penyebab pihaknya hanya mendatangkan sebanyak 650 bus saja. Menurutnya, letak persoalannya ada di DPRD DKI Jakarta dan pada saat proses lelangnya.
"Pertama, pengadaan bus kan perlu persetujuan dewan. Oleh mereka dikurangi. Alasannya dana dialokasikan untuk kepentingan yang lain," ujarnya di Balaikota, Selasa (19/11/2013).
Faktor kedua, lantaran telatnya pengesahan APBD tahun 2013 sehingga waktu memasukan rencana pengadaan bus ke APBD 2013 pun ikut telat. Akibatnya, proses lelang pun molor lama. Belum lagi, terdapat sanggahan pada proses lelang bus tersebut. Akibat mepetnya penggunaan anggaran, waktu yang dibutuhkan pemenang proyek untuk melakukan pemesanan armada bus di pabriknya pun sangat mepet. Alhasil, jumlah busnya berkurang.
"Ya, iyalah, coba pesan dari satu tahun sebelumnya dipesan ke pabriknya, kan pasti bisa dapat 1.000 bus. Kalau mepet begini ya ndak bisalah," ujar pria lulusan Universitas Gajah Mada itu.
Kendati demikian, Jokowi mengaku telah merencanakan pengadaan bus sedang dan bus transjakarta di APBD 2014 yang akan datang. Pengadaan transportasi umum untuk mengurangi kemacetan di DKI Jakarta, memang telah menjadi komitmennya.
"Makanya, kalau saya bilang mau diadakan berapa bus itu jangan dikira akan segitu juga. Kan itu yang kita usulkan, nanti di dewan disunat berapa, prosesnya gimana kita ndak tahu," ujarnya.
Pengadaan 650 bus tersebut diketahui tiba di Jakarta pada Desember 2014 mendatang. Bus tersebut produksi China. (Fabian Januarius Kuwado/Kompas.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News