kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.489   96,00   0,58%
  • IDX 6.507   236,10   3,77%
  • KOMPAS100 947   39,72   4,38%
  • LQ45 735   31,10   4,42%
  • ISSI 203   5,78   2,94%
  • IDX30 381   16,30   4,47%
  • IDXHIDIV20 462   16,82   3,78%
  • IDX80 107   4,11   3,99%
  • IDXV30 111   3,01   2,79%
  • IDXQ30 125   4,89   4,08%

Jokowi menunda pelantikan Budi Gunawan


Jumat, 16 Januari 2015 / 20:25 WIB
Jokowi menunda pelantikan Budi Gunawan
ILUSTRASI. Saratoga (SRTG) mencatat kerugian bersih atas investasi pada saham dan efek ekuitas lain sebesar Rp 15 triliun.


Reporter: Asep Munazat Zatnika, Uji Agung Santosa | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunda pelantikan calon Kepala Polisi Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri definitif. "Jadi menunda, bukan membatalkan. Ini perlu digaris bawahi," kata Jokowi saat membacakan keputusannya, Jumat (16/1). Sampai kapan penundaan dilakukan, Jokowi tidak mau menjelaskan.

Jokowi menjelaskan, sore tadi dirinya sudah menandatangani dua Keputusan Presiden (Keppres). Pertama, tentang pemberhentian secara hormat Jendral Polisi Sutarman sebagai Kapolri. Keppres kedua, penugasan Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti sebagai penanggung jawab Kapolri. 

Jokowi bilang, dirinya mengikuti proses dari seleksi Kompolnas sampai surat penunjukkan Komjen Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sampai persetujuan DPR. Namun berhubung Komjen Pol Budi Gunawan sedang menjalani proses hukum, "Maka kami pandang perlu untuk menunda pengangkatan sebagai Kapolri," kata Jokowi. 

Sedangkan Jendral Polisi Sutarman dalam kesempatan yang sama telah menyerahkan tugas Kapolri kepada Wakapolri.  "Perlu surat keputusan presiden karena Kapolri adalah pengguna anggara dan pelaksana tugas kepolisian," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×