kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,46   -11,06   -1.18%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jokowi meninjau jalan perbatasan dan potensi hydro power di Kaltara


Kamis, 19 Desember 2019 / 09:05 WIB
Jokowi meninjau jalan perbatasan dan potensi hydro power di Kaltara
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo meninjau lokasi rencana ibu kota baru di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (17/12/2019).


Reporter: Abdul Basith | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Jokowi dijadwalkan akan melakukan peninjauan jalan perbatasan.

Setelah itu ia akan meninjau potensi hydro power alias pembangkit listrik tenaga air (PLTA) melalui udara dengan menaiki helikopter. "Presiden akan berkunjung, dan meninjau lewat udara PLTA Kayan Hydro Energy di titik pembangunan infrastruktur dan bendungan I," kata Direktur Operasional Kayan Hydro Energy, Khaerony dalam siaran pers, Kamis (19/12).

Meski sudah berjalan dua bulan, pembangunan infrastruktur penunjang masih terhambat gunung batu. Oleh karena itu dari kebutuhan jalan 20 kilometer (km), baru dibangun 4,5 km.

Baca Juga: Jokowi Tegaskan Larangan Ekspor Bauksit, ESDM: Belum ada Rencana Percepatan premium

PLTA Sungai Kayan dibangun di atas lahan seluas 12.000 hektare (ha). Diproyeksikan akan menghasilkan kapasitas listrik sebesar 9.000 megawatt dari lima bendungan yang dibangun secara bertahap.

Bendungan pertama diproyeksi dapat menghasilkan 900 megawatt. Selanjutnya, pembangunan akan dilakukan pada bendungan kedua berkapasitas 1.200 megawatt, bendungan ketiga dan keempat yang masing-masing menghasilkan 1.800 megawatt dan bendungan kelima dengan 3.200 megawatt.

PLTA Kayan merupakan kerja sama antara PT Kayan Hydro Energy dan Powerchina International Group. Pada pelaksanaannya proyek hydro power itu merekrut tenaga kerja dari Sumber Daya Manusia (SDM) lokal.

Baca Juga: Melihat lebih dekat calon ibu kota baru di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kaltim

Meski begitu saat ini masalah perizinan PLTA Kayan belum rampung 100%. Khaerony bilang masih ada hambatan dalam perizinan pembangunan PLTA Kayan. "Harapannya, presiden juga memberi dukungan, paling tidak soal perizinan yang masih dalam proses untuk kami lengkapi," terang Khaerony.

Saat ini masalah perizinan sudah sekitar 90% beres. Namun diharapkan masalah tersebut dapat segera tuntas mengingat PLTA Kayan merupakan proyek penting dalam menunjang kebutuhan listrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×