Reporter: Fahriyadi | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) menyatakan belum akan memutuskan kebijakan pembatasan kendaraan bermotor berdasarkan pelat nomor ganjil genap sampai semuanya siap dan program ini dinyatakan layak diterapkan.
"Saat ini masih dalam proses kalkulasi, kalau kalkulasi semuanya sudah siap dan detail baru saya keluarkan keputusannya," jelas Jokowi di Balai kota, Senin (25/2).
Menurut Jokowi, kesiapan penerapan ganjil genap bukan cuma persoalan menyiapkan stiker hijau (ganjil) dan merah (genap) serta sosialisasi kepada masyarakat, tapi juga kesiapan armada angkutan umum.
Menurut Jokowi, kesiapan menyangkut jumlah armada Busway (Transjakarta) yang dibutuhkan untuk membackup kebijakan ini menjadi sesuatu yang penting.
"Kalau itu tidak ada (kalkulasi soal jumlah armada bus), begitu diterapkan dan ternyata busnya kurang, yang terjadi komplain semua," ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Pemprov DKI Jakarta, Udar Pristono menyatakan bahwa kemungkinan pada akhir Juni kebijakan ganjil genap sudah bisa direalisasikan.
Menurutnya ketersediaan angkutan umum di wilayah 3 in 1 (Jalan MH Thamrin dan Sudirman) serta Jalan Gatot Subroto dan Jalan HR Rasuna Said sudah dinilai cukup.
Di wilayah itu, Pristono mengklaim angkutan umumnya memadai karena Busway Transjakarta di koridor I (Blok M-Kota) yang melewati jalur 3 in 1 memiliki 66 bus gandeng, di koridor IX (Pluit-Pinang Ranti) yang melewati Jalan Gatot Subroto ada 54 bus gandeng dan koridor VI (Dukuh Atas-Ragunan) yang melewati Jalan HR Rasuna Said ada 30 bus gandeng dan masih ditambah Kopaja yang terintegrasi Busway.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News