kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jokowi luncurkan masterplan ekonomi syariah Indonesia


Selasa, 14 Mei 2019 / 17:46 WIB
Jokowi luncurkan masterplan ekonomi syariah Indonesia


Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Presiden Joko Widodo meluncurkan masterplan ekonomi syariah Indonesia. Hal itu untuk mengerek ekonomi syariah Indonesia. Pasalnya berdasarkan Global Islamic Economic (GIE) Indonesia masih berada di peringkat 10 sebagai negara yang menyelenggarakan ekonomi syariah.

"Masih jauh, kita masih di belakang Malaysia, inilah pekerjaan besar kita bersama-sama," ujar Jokowi saat meluncurkan masterplan ekonomi syariah, Selasa (14/5).

Sejumlah sektor industri akan menjadi fokus dalam pembangunan ekonomi syariah. Antara lain adalah makanan dan minuman (mamin), fashion, pariwisata, media dan rekreasi serta farmasi dan kosmetika.

Selain itu, pengembangan ekonomi syariah juga akan menyasar pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Pemanfaatan e-commerce juga dilakukan untuk menggenjot penjualan produk halal di Indonesia.

"Kita kuatkan UMKM kita dan ekonomi digital kita, saya sangat senang sekali dengar saat ini sudah ada market place yang tawarkan produk halal," terang Jokowi.

Penggunaan ekonomi digital akan semakin membuat produk halal Indonesia kompetitif dan berdaya saing. Tidak hanya dalam negeri, penggunaan ekonomi digital juga membuat produk halal Indonesia dapat dipasarkan ke pasar global.

Jokowi bilang produk halal memiliki potensi yang besar. Berdasarkan data Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) tahun 2023 pengeluaran belanja masyarakat muslim dunia mencapai US$ 3 triliun.

"Ini sebuah kekuatan besar yang harus kita lihat dan harus kita pikirkan untuk ambil kue ekonomi yang besar ini," jelas Jokowi.

Jokowi juga yakin ekonomi syariah dapat mendorong ekonomi Indonesia. Ekonomi syariah bisa turut mengentaskan kemiskinan, melestarikan lingkungan, dan mendorong kesejahteraan sosial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×