kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Jokowi luncurkan BBM Satu Harga di Kalimantan


Jumat, 29 Desember 2017 / 14:04 WIB
Jokowi luncurkan BBM Satu Harga di Kalimantan


Reporter: Agus Triyono | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah kembali melaksanakan program Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga. Setelah sebelumnya program dilaksanakan di Papua, kali ini, program tersebut dilakukan di Kalimantan.

Peluncuran program langsung dilaksanakan Presiden Jokowi di Kalimantan Barat. Program ini dilaksanakan karena selain di Papua, harga BBM yang tinggi juga dialami masyarakat Sulawesi dan Kalimantan.

Presiden Jokowi mengatakan, harga BBM di beberapa wilayah di Kalimantan dan Sulawesi bisa mencapai enam kali lipat dari harga normal di Jawa. "Di daerah perbatasan Kapuas Hulu harganya bisa Rp 40 ribu per liter. Kalau tidak percaya silakan datang ke Kecamatan Puring Kencana, Kabupaten Kapuas Hulu," katanya dalam pernyataan di Jakarta, Jumat (29/12).

Menurut Jokowi, penyamaan harga BBM harus dilakukan demi keadilan. Upaya tersebut memang tidak mudah dilakukan. Maklum saja, pemerintah harus mengeluarkan dana tambahan untuk menjalankan program tersebut. Hitungan pemerintah, dana yang harus dikeluarkan mencapai Rp 800 miliar.

Selain itu, medan setiap daerah juga berbeda-beda. "Tapi itu bukan masalah. Dulu subsidi BBM Rp 300 triliun saja diberikan, ini kenapa Rp1 triliun tidak diberikan? Itu sebabnya saya putuskan mengapa BBM Satu Harga itu harus," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×