kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Jokowi: Kerja Sama Internasional di Luwu Timur akan Tingkatkan Ekonomi Sulsel


Kamis, 30 Maret 2023 / 21:43 WIB
Jokowi: Kerja Sama Internasional di Luwu Timur akan Tingkatkan Ekonomi Sulsel
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo?saat meresmikan Taman Kehati Sawerigading Wallacea?yang dikembangkan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan pada Kamis (30/3/2023).


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambut baik kerja sama yang telah disepakati oleh perusahaan di Kabupaten Luwu Timur dengan sejumlah negara yaitu Brasil, China, dan Amerika Serikat.

Dengan adanya kerja sama tersebut diharapkan memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Sulawesi Selatan.

"Di Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan akan ada kerja sama empat negara yang ke depannya kita harapkan memberikan kontribusi kepada PNBP di provinsi, di kabupaten, dan memberikan efek kesejahteraan kepada masyarakat. Itu yang kita inginkan," ujarnya dalam Kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (30/3).

Pasalnya perusahaan yang tergabung dalam kerja sama tersebut merupakan perusahaan-perusahaan raksasa di dunia. Maka Ia berharap kerja sama tersebut dapat meningkatkan perekonomian di Tanah Air, khususnya di Provinsi Sulawesi Selatan.

"Kita harapkan efek ekonomi terhadap provinsi maupun terhadap negara kita nanti akan memberikan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik," tutur Kepala Negara.

Baca Juga: Jokowi: Beras di Sulsel Banyak Diserap Provinsi Lain

Menurutnya, alasan perusahaan-perusahaan tersebut tertarik untuk masuk ke Indonesia, salah satunya karena Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia.

Oleh karenanya Ia tak ingin nikel hanya di ekspor mentah. Dimana pemerintah sejak 2020 sudah memutuskan untuk menghentikan ekspor bahan mentah nikel.

"Ini yang perlu kita ingat bahwa cadangan nikel negara kita Indonesia adalah yang terbesar, nomor 1 di dunia, 25% cadangan nikel itu ada di negara kita. Itu kekuatan kita dan kita tidak ingin nikel itu habis karena diekspor mentahan bertahun-tahun. Oleh sebab itu sejak 2020 saya stop, enggak boleh ekspor dalam bentuk mentahan lagi, tapi harus barang setengah jadi atau barang jadi," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×