kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jokowi: Ke depan, peta jangan dari kertas lagi


Jumat, 19 September 2014 / 17:55 WIB
Jokowi: Ke depan, peta jangan dari kertas lagi
ILUSTRASI. PT Amman Mineral Industri, anak perusahaan dari PT Amman Mineral Internasional?di?Kabupaten Sumbawa Barat yang


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) menyindir teknologi pemetaan lahan di Indonesia, yang dia anggap ketinggalan zaman. Pada pemerintahannya nanti, Jokowi ingin menerapkan one map policy.

Jokowi mengatakan, saat kampanye pilpres di daerah Kalimantan, dia mendapat informasi dari salah satu kepala daerah di sana soal tingginya sengketa lahan di wilayah itu.

"Di satu provinsi saja ada 157 sengketa lahan. Saya lihat itu terjadi karena kita tidak punya peta lahan yang sama. Oleh sebab itu, saya akan idekan one map policy, satu peta untuk seluruhnya," ujar Jokowi di Balaikota, Jakarta, Jumat (19/9).

Jokowi antara lain menyinggung sengketa selama ini antara lahan tambang dan lahan perkebunan serta antara lahan perkebunan dan lahan milik rakyat.

"Maka dari itu, ke depan, peta jangan ada yang dari kertas lagi. Di peta cuma 2 milimeter, yang di lapangannya ternyata 2.000 hektar lagi," ujar Jokowi.

Jokowi mengatakan, langkah terobosan itu akan berimbas besar pada optimalisasi pemanfaatan lahan di Indonesia. Jokowi tidak ingin produktivitas lahan terhalang persoalan sengketa semacam itu. (Fabian Januarius Kuwado)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×