Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo mengingatkan potensi terjadinya krisis pangan di tengah pandemi virus corona (Covid-19).
Peringatan ini sebelumnya juga dilontarkan oleh Organisasi Pangan Dunia (FAO). Kondisi pandemi telah menciptakan pembatasan terkait dengan mobilitas antar negara.
"Akibat pembatasan mobilitas warga bahkan distribusi barang antar negara, distribusi pangan dunia menjadi terkendala," ujar Jokowi saat membuka rapat kerja nasional di Istana Negara, Senin (11/1).
Adanya pembatasan akan berdampak bagi tanaman pangan yang banyak diimpor oleh Indonesia. Salah satu yang telah terjadi adalah terganggunya impor kedelai.
Baca Juga: Jokowi minta kepala daerah percepat izin food estate
Jokowi mencontohkan harga kedelai yang naik akibat adanya pembatasan tersebut. Oleh karena berdampak pada harga pangan di Indonesia terutama bagi tahu dan tempe.
"Pembangunan pertanian harus diseriusi secara detail. Terutama saya ingin menggarisbawahi komoditas pertanian impor," terang Jokowi.
Beberapa komoditas masih bergantung pada impor saat ini. Antara lain adalah jagung, kedelai, gula, serta beras dan bawang putih.
Langkah dalam mengatasi ketergantungan impor tersebut harus menjadi prioritas dalam pembangunan pertanian. Jokowi meminta agar Kementerian Pertanian mencari desain yang tepat dalam mengatasi hal tersebut.
Selanjutnya: Di masa pandemi, pemerintah dan swasta perlu sinergi untuk cegah stunting
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News