kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Jokowi harus berani tentang partai seperti Ahok


Jumat, 16 Januari 2015 / 13:47 WIB
Jokowi harus berani tentang partai seperti Ahok
ILUSTRASI. IHSG menguat 0,05% atau 3,567 poin ke 6.900,23 pada perdagangan Jumat (28/7).


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Keputusan Presiden Joko Widodo menunjuk Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Sebab, Budi Gunawan ditetapkan menjadi tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena kasus kepemilikan rekening gendut saat ia masih menjabat sebagai Kepala Pendidikan Lembaga Polri.

Tak sedikit relawan Jokowi yang berencana menarik dukungannya jika Presiden benar-benar melantik Budi sebagai Kapolri. Reaksi warga atas sikap Jokowi tersebut pun disampaikan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, sebagai mantan pendamping dalam memimpin Ibu Kota.

Dari akun twitter @Basuki_BTP, tak sedikit warga yang mengungkapkan kekecewaannya pada Jokowi dan mengimbau mantan Wali Kota Surakarta itu untuk berani menentang keputusan partai seperti yang pernah Basuki lakukan terhadap Partai Gerindra. 

Seperti contohnya akun @donalfariz. "Sayang sekali tidak ada sebijipun kader PDIP bermental seperti @basuki_btp yg berani melawan kolusi elit partai. Mereka loyal dan tunduk kepada emak". Akun @donalfariz itu pun langsung mendapat respons dari akun lainnya, @mujahidin23:

"@donalfariz @basuki_btp memang Pak Ahok berani sama emak? Enggak juga tuh, beraninya sama Prabowo (Ketum Gerindra-Prabowo Subianto) doang". "Emak" yang dimaksud di sini kemungkinan besar adalah Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Beredar kabar penunjukan Budi Gunawan sebagai calon Kapolri ini tidak lepas dari peran Megawati. Sebab, sebelumnya Budi menjabat sebagai ajudan Megawati saat menjadi Presiden RI.  Tak hanya akun @donalfariz yang men-tweet keprihatinannya terhadap sikap Jokowi.

Keprihatinan serupa juga diungkapkan akun @ericgunarto2: "Politik memang berat Pak @jokowi_do2, kalau bapak tidak bisa mengendarai partai, maka partailah yang akan mengendarai anda. Contohlah Pak @basuki_btp".

Kemudian akun @dany_gun: "@jokowi_do2 silahkan tanya @basuki_btp untuk masalah kompromi, lebih baik mati membela konstitusi, no kompromi untuk kepentingan rakyat". Akun @daud_mzm men-tweet, "Salam 2 jari bisaa jadi salam gigit jari hanya karena BG.. Salut sama Ahok yang berani lawan kebijakan partai nya @jokowi_do2 @PDI_Perjuangan".

Saelanjutnya akun @olimin11 men-tweet kepada @radioelshinta, "Penunjukan BG sebagai Kapolri membuktikan Jokowi itu boneka elite PDIP dan Nasdem. Setelah penunjukan BG, lanjut pemilihan Wantimpres! Jokowi harus berani tolak partai seperti Ahok".

Di sisi lain, beredar kabar pula Basuki banyak menerima SMS warga untuk membujuk Jokowi agar tidak jadi melantik Budi Gunawan sebagai Kapolri. Menanggapi hal itu, Basuki mengelaknya.

"Hah SMS yang mana? Enggak ada SMS tuh," kata Basuki. Pria yang akrab disapa Ahok itu pun mengaku enggan berkomentar lebih banyak perihal penunjukan Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri.

Hanya saja, predikat Budi sebagai lulusan terbaik Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1983 dan ajudan presiden, maka menurut Basuki, layak dicalonkan menjadi Kapolri.

Meski demikian, Basuki mengimbau proses pengangkatan Kapolri lebih baik jika melalui pembuktian harta terbalik. Hal ini untuk membuktikan harta kekayaan yang dimiliki sang pejabat.

Terlebih, calon Kapolri didera isu sebagai salah satu perwira polisi yang memiliki rekening gendut. "Yang penting ada pembuktian terbalik atas harta kekayaannya. Jadi Presiden saja juga melakukan (pembuktian harta terbalik) itu, jadi Kapolri juga dong. Sebab hal tersulit di negara ini adalah pembuktian kekayaan," ujar Basuki. (Kurnia Sari Aziza)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×