kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jokowi: Feeling saya 3-4 tahun lagi kita tidak impor petrokimia


Jumat, 06 Desember 2019 / 15:41 WIB
Jokowi: Feeling saya 3-4 tahun lagi kita tidak impor petrokimia
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (kanan), Founder PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP) Prajogo Pangestu (kedua kanan), Presiden Direktur Chandra Asri Erwin Ciputra (kiri), Gubernur Banten Wahidin


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan apresiasinya atas langkah PT Chandra Asri Petrochemical yang melakukan investasi Rp 60 triliun-Rp 80 triliun untuk membangun petrokimia yang saat ini nilai impornya sangat besar. 

Ia berharap dengan investasi itu nantinya impor bahan-bahan petrokimia betul-betul stop dan kita justru bisa mengekspornya. “Feeling saya mengatakan, 4 tahun lagi kita, 3 atau 4 tahun lagi kita sudah tidak mengimpor lagi yang namanya bahan-bahan petrokimia dan justru bisa kita ekspor,” kata Presiden Jokowi, Jumat (6/12) dikutip dari laman setkab.go.id. 

Baca Juga: Resmikan pabrik PE baru, Chandra Asri (TPIA) bakal kebut komplek petrokimia tahap dua

Menurut Presiden, ekspor bahan kimia mencapai Rp124 triliun, sementara impor bahan kimia saat ini 317 triliun. Jadi defisitnya Rp193 triliun, sambung Presiden, itu gede sekali. Karena itu, Presiden berharap nanti dengan investasi yang berikutnya dari Chandra Asri sudah bisa menyelesaikan ini. “Ini yang kita harapkan,” tegasnya. 

Begitu juga dengan kebutuhan domestik polyethylene yang mencapai 2,3 juta ton per tahun, sementara kapasitas produksi nasional baru 780.000 ton. Artinya, lanjut Presiden, Indonesia masih impor 1,52 juta ton. 

“Jangan berikan peluang-peluang seperti ini ke negara lain. Kalau kita bisa membuat sendiri kenapa kita harus impor.  Segera selesaikan Pak Prayogo pabriknya, kalau bisa jangan sampai 4 tahun, 2 tahun selesai gitu. Dikebut,” pinta Presiden Jokowi.

Baca Juga: 13 perusahaan punya obligasi jatuh tempo Desember 2019, simak daftar lengkapnya

Presiden menilai pembangunan pabrik petrokimian dan polyethylene miliki PT Chandra Asri Petrochemical itu merupakan langkah konkret yang diperlukan oleh negara, bukan wacana-wacana. 

“Ini kita masih defisit segitu gedenya. Jadi kalau datang ke saya itu betul-betul, saya akan datang kalau pabriknya sudah jadi dan beroperasi. Itu baru benar, saya datang. Kalau groundbreaking saya sudah enggak mau suruh groundbreaking,” jelas Presiden.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga menyampaikan rasa senangnya karena setiap penanaman modal itu pasti menyerap ratusan, ribuan tenaga kerja yang seluruhnya berasal dari daerah. 

Baca Juga: Indeks sektor industri dasar dan kimia tumbuh naik paling kencang, ini kata analis

“Inilah pentingnya kenapa saya selalu menyampaikan penanaman modal, penanaman modal, penanaman modal, investasi, investasi, investasi. Larinya ke mana sih? Pembukaan lapangan kerja yang sebesar-besarnya, yang akan membantu dan berkontribusi dalam menggerakkan roda ekonomi, tidak hanya di Cilegon dan di Banten saja tetapi juga di perekonomian nasional,” tutur Presiden Jokowi. 

Pabrik baru polyethylene miliki PT Chandra Asri Petrochemical itu akan menambah kapasitas produksi sebesar 400.000 ton per tahun, sehingga menjadikan total kapasitas sebesar 736.000 ton per tahun. 

Selain itu, Chandra Asri juga fokus mengembangkan kompleks petrokimia kedua dengan investasi sekitar Rp 60 triliun-Rp 80 triliun. Pembangunan ini diharapkan selesai pada 2024. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×