kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Jokowi dorong pembangunan galangan kapal


Jumat, 07 November 2014 / 18:49 WIB
Jokowi dorong pembangunan galangan kapal
ILUSTRASI. Siloam International Hospitals (SILO) Siapkan Capex Rp 700 Miliar untuk Tambah Rumah Sakit Baru


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang para investor di sektor maritim. Menurut Jokowi, Indonesia perlu pembangunan fasilitas pendukung di sektor maritim seperti galangan kapal.

Jokowi mengatakan bahwa sudah terlalu lama Indonesia meninggalkan maritim. "Kita lihat peta Indonesia 2/3 dari luas wilayah Indonesia itu lautan. Ini punya potensi ekonomi yang luar biasa untuk kesejahteraan rakyat," ujar Jokowi pada acara Kompas 100 CEO Forum, Jumat (7/11).

Ia kemudian mengundang para investor untuk investasi di sektor maritim. "Yang prioritas kami buka untuk sektor maritim seperti galangan kapal dan fasilitas kemaritiman lainnya. Lalu sektor infrastruktur darat seperti kereta dan lainnya," ujar Jokowi.

Saleh Husin, Menteri Perindustrian mengatakan bahwa pihaknya akan membicarakan dengan Kementerian Koordinator Maritim dan Kementerian Keuangan soal kebijakan fiskal yang selama ini dinilai memberatkan pengusaha galangan kapal. "Pihak Kemenperin sudah lama mengidentifikasikan bahwa bea masuk impor komponen galangan kapal dan pajak penjualan ini memberatkan pengusaha galangan kapal. Kami akan koordinasi dengan Kemenkeu dan Kemenko Maritim soal ini," ujar Saleh.

Ia mengatakan saat ini industri galangan kapal yang maju yaitu di Batam, pasalnya tidak seperti di daerah lain, Batam memiliki fasilitas bebas pajak dan berorientasi ekspor. "Itu karena Batam punya kebijakan fiskal yang mendukung. Kami inginnya di daerah lain juga memiliki keadaan yang sama," ujar Saleh.

Ke depannya, pertumbuhan jumlah kapal dapat mengurangi biaya logistik pengusaha. Menurunnya biaya logistik juga secara tidak langsung meningkatkan daya saing industri ke depannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×